Mediasi 2 Kubu PPP, Menkumham Adakan Pertemuan Tertutup

Menurut Dimyanti, islah nantinya akan menguntungkan semua pihak.

oleh Oscar Ferri diperbarui 10 Mar 2016, 22:19 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016, 22:19 WIB
20160104-Data Otentik Muktamar Jakarta-Haji Lululung-Dimyati Natakusumah-Faizal Fanani
Sekjen DPP PPP Dimyati Natakusumah memberikan keterangan pers di Gedung Kementerian Hukum dan Ham, Jakarta, Senin (4/1). Kedatangannya untuk menjelaskan dan menyerahkan data otentik muktamar Jakarta kepada Menkumham. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - 2 Kubu yang berkonflik dalam kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly.

Berdasar informasi, pertemuan dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB tadi. Pertemuan itu ‎untuk membahas islah antara PPP kubu Djan Faridz dan Mohammad Romahurmuziy.

‎Hadir dalam pertemuan itu Sekjen DPP PPP Muktamar Jakarta, Dimyati Natakusumah dan Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy.

Sebelum pertemuan, Dimyanti mengatakan, pihaknya menyambut baik upaya yang dilakukan Menkumham. Sebab, upaya ini untuk mengakhiri konflik kedua kubu yang tak kunjung usai.


"Kalau tujuannya islah kan baik. Sejak awal seperti ini kan beres, nggak ramai-ramai seperti saat ini. Semua duduk sama rendah, berdiri sama tinggi," kata Dimyati di Jakarta, Kamis (10/2/2016).

Dimyanti menjelaskan, dalam pertemuan ini juga dibahas mengenai rencana penyelenggaraan Muktamar islah. Muktamar islah dilakukan untuk membentuk kepengurusan DPP PPP baru.

Menurut Dimyanti, islah nantinya itu akan menguntungkan semua pihak. Tak ada yang dirugikan. Karena itu, dia meminta semua pihak mengedepankan kepentingan partai.

"Tidak ada lagi yang lose, semua win. Itu hukum, hukum itu bukan untuk diperdebatkan, tapi diimplementasikan," ucap Dimyati.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya