Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri Suara Kami (Suka) Haji Lulung, Dany mengaku tak memiliki dana untuk membuka gerai seperti yang dilakukan TemanAhok.
"Kami tak sanggup bayar booth di mall-mall kayak tetangga punya, nggak bakalan sanggup ngalahin tetangga, karena kami nggak punya uang sebanyak itu," ujar Deny kepada Liputan6.com di Posko Suka Haji Lulung di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 17 Maret 2016 malam.
Menurut Dany, gerakan mencari dukungan untuk pria yang karib disapa Lulung itu tidak seperti TemanAhok. Gerakan Suka Haji Lulung hanya transformasi dari gerakan Halus atau Haji Lulung untuk Semua. Tak ada yang berubah, selain menambah pendukung dan targetnya.
"Kalau Halus itu dulu kan targetnya untuk menaikkan Bang Haji (Lulung) jadi anggota dewan, dan cuma ada di Jakarta Barat sama Jakarta Pusat aja. Sekarang Halus semakin besar, dan berubah menjadi Suka Haji Lulung," kata dia.
Baca Juga
Posko Suka Haji Lulung ini, kata Dany, ada di 5 kota dan 1 kabupaten yang ada di Jakarta. Tujuannya mencari dukungan agar Lulung bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Dany, konsep Suka Haji Lulung siap bekerja jika Lulung tak kunjung dipinang partai. Dany dan kawan-kawannya siap bertarung habis-habisan membela Lulung. Tapi jika partai mengusung Lulung, mereka tetap berjalan di bawah koordinasi partai.
"Kita nggak anti-partai, tapi saat ini PPP kan masih kisruh, kita lapis kedua. Semua udah siap, motor kita udah ada, mesin sudah kita panaskan, tinggal gas saja kalau tak ada partai yang mengusung," jelas Dany.
Dany yakin walau Lulung tak diusung partai, gerakan Suka Haji Lulung bakal mampu mendulang suara dari masyarakat. Sebab mereka akan buka posko di rumah-rumah warga.
"Sampai saat ini, kami baru punya sampai ke kelurahan. Targetnya sampai di RT-RT bakal ada posko Suka Haji Lulung. Kami bakal jemput bola, kami juga ingin dengar langsung apa keinginan warga untuk Jakarta yang lebih baik," kata Dany.
Dany menjelaskan, posko itu bukanlah dibuka dan dibiayai oleh Suka Haji Lulung. Tapi rumah pendukung Lulung yang akan dijadikan posko. Mereka akan menjamur dengan sistem berjaringan.
"Pendukung itu yang bakal buka posko di rumah-rumah mereka, mereka yang akan mempropagandakannya, menambah pendukung, sebab kita ingin Bang Haji maju dengan doa dan harapan bersama," ucap Dany.
Hingga kini, Suka Haji Lulung belum mengagendakan untuk mengumpulkan KTP. Mereka masih menunggu pinangan partai untuk mengusung Lulung jadi kandidat calon gubernur.
"Kita sudah siap struktur dan basis, tinggal melihat keadaan. Serupa harimau tidur, kalau dibangunkan, kami siap," ucap Dany.