Dirut Mandiri Tak Terlibat Kasus Nazaruddin?

Munadi mengaku mengetahui ihwal pembelian saham itu dari Harry Supoyo yang saat itu menjabat Direktur Utama Mandiri Sekuritas

oleh Oscar Ferri diperbarui 25 Mar 2016, 08:56 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2016, 08:56 WIB
3-nazaruddin-131025d.jpg
Di depan wartawan Nazaruddin menganggap Olly kebal hukum. Pasalnya, Nazarudin menganggap jika bukti untuk menggiring Olly ke tahanan sudah cukup, namun hingga kini Olly belum juga ditetapkan sebagai tersangka (Liputan6.com/ Abdul Aziz Prastowo)

Liputan6.com, Jakarta - Associate Vice President PT Mandiri Sekuritas Munadi Herlambang menyatakan, Dirut Mandiri Kartika Wirjoatmodjo tak terlibat dalam kasus pembelian saham Muhammad Nazaruddin. Pembelian saham oleh eks Bendahara Umum Partai Demokrat itu dilakukan dalam jumlah miliaran rupiah yang ditalangi oleh Bank Mandiri.

"Kalau Bapak Kartiko yang sekarang jadi Dirut Mandiri dan Achsanul Qosasi yang sekarang sebagai anggota BPK, saya pastikan tidak terlibat sama sekali," ucap Munadi di Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Munadi menjelaskan, saham yang sudah dibeli itu kemudian dijual kembali oleh Nazar. Nazar pun mendapat keuntungan atas penjualan itu. 

"Karena sahamnya sudah dijual dan Nazar dapat hanya untungnya saja, berarti status talangan sudah closed," ujar putra mantan Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri, Muchayat, itu.

Munadi mengaku mengetahui ihwal pembelian saham itu dari Harry Supoyo yang saat itu menjabat Direktur Utama Mandiri Sekuritas. Harry saat itu mengonfirmasi sosok Nazar yang berniat membeli saham. Mengingat, Nazar saat itu juga akan membeli saham PT Garuda Indonesia.

"Jadi awalnya saya tahu karena pada waktu mantan Dirut Mandiri Sekuritas Harry Supoyo ditelepon anggota DPR Johny Buyung dan Dirut telepon saya, apa benar ada Bendahara Partai Demokrat namanya Nazaruddin," ucap Munadi.

Dikatakan Munadi, Harry menghubunginya untuk memastikan bahwa Nazaruddin memang benar Bendahara Umum Partai Demokrat. Pasalnya setelah itu mereka berencana melakukan pertemuan di Hotel Ritz Charlton untuk membahas pembelian saham tersebut.

"Saat ketemu ngomong saham mandiri. Setelah itu proses biasa, artinya proses pembelian dan pemesanan terjadi di bagian retail. Ternyata pada waktu itu saham Bank Mandiri tidak sesuai harapan jumlahnya, sehingga berniat untuk beli saham yang lain dan bersamaan dengan IPO saham Garuda, menurut rekan kami di retail melalui 5 perusahaan," kata Munadi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya