Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT). Namun, hingga kini belum diketahui kasus yang menyebabkan politikus Gerindra itu ditangkap.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mengatakan, dirinya tidak tahu menahu penangkapan ini. Sore sebelum ditangkap, Sanusi masih menghubungi dia.
"Komunikasi terakhir pukul 18.55 WIB masih SMS saya. Dia sampaikan, besok ada acara di Abuba dengan para keluarga besar habaib," ungkap Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Setelah itu, lanjut Taufik, tidak ada lagi komunikasi yang terjalin antara dia dengan sang adik. Sampai akhirnya, dia melihat berita di media bahwa sang adik ditangkap.
"Saya juga tahunya dari media. Kira-kira pukul 21.00 WIB," ujar dia. Taufik juga mengaku tidak tahu kasus apa yang membelit Sanusi, dan akan menunggu keterangan resmi KPK.
Baca Juga
"Kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke KPK. Kita akan ikuti KPK dan doakan bisa bekerja secara profesional, proporsional, dan tidak ada tekanan dari manapun, sehingga seperti jadi KPK yang kita harapkan," pungkas Taufik.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono sebelumnya memastikan, partainya tidak akan mengambil langkah apapun untuk membela kadernya yang tertangkap KPK.
Bahkan, jika nanti terbukti, partai pimpinan Prabowo Subianto itu bakal langsung memecat M Sanusi sebagai kader.
"Ya pasti Gerindra tidak akan ambil langkah apapun untuk membela kadernya yang tertangkap KPK. Kalau memang benar, maka Gerindra langsung memecat M Sanusi," ujar Arief saat dihubungi di Jakarta, Jumat.