Adik Ditangkap KPK, Ruang Wakil Ketua DPRD DKI Ikut Disegel

Pita merah dan hitam bertuliskan 'KPK' masih dikaitkan di pintu masuk 4 ruangan tersebut.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Apr 2016, 09:53 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2016, 09:53 WIB
Mediasi Buntu, DPRD DKI Gelar Konferensi Pers
M Taufik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ruang Ketua Komisi D DPRD  Mohamad Sanusi disegel tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sekretaris DPRD DKI Muhammad Yuliadi mengatakan, penyegelan dilakukan pukul 20.00 WIB, Kamis 31 Maret 2016. Tak hanya itu, Ruang Kerja Wakil Ketua DPRD DKI, Mohammad Taufik ikut disegel.

"Mereka hanya menanyakan di mana Ruang Kerja Ketua Komisi D abis itu langsung disegel. Terus Ruang Kabag Perundangan, Ruang CCTV, dan Ruang Wakil Ketua DPRD juga disegel," kata Yuliadi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Saat penyegelan ruang Taufik di lantai 9 Gedung DPRD DKI, KPK bertemu dengan staf kakak Sanusi bernama Riki. Riki pun langsung diangkut KPK.

"Waktu mau segel di lantai 9 ketemu Riki. Akhirnya Riki dibawa ke KPK. Tapi pagi tadi udah pulang, mungkin enggak terkait," ujar Yuliadi.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, pascapenyegelan 4 ruang, pukul 08.00 WIB, Gedung DPRD DKI masih sepi. Belum ada anggota dewan yang datang ke gedung di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Pita merah dan hitam bertuliskan 'KPK' masih dikaitkan di pintu masuk 4 ruangan tersebut. Selain ruangan Sanusi dan Taufik, ruang pemantau CCTV di lantai dasar juga disegel.

Taufik dan Sanusi merupakan kakak beradik dan  berasal dari Partai Gerindra.

KPK menangkap Sanusi kemarin. Partai Gerindra melalui Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra‎ Habiburokhman memastikan, kadernya M Sanusi, yang juga anggota Komisi Pembangunan DPRD DKI Jakarta, adalah salah satu yang ditangkap KPK.

"Kasus OTT (Operasi Tangkap Tangan) KPK tadi malam cukup mengagetkan, hampir dapat dipastikan M Sanusi salah satu anggota Fraksi Gerindra di DPRD DKI ditangkap KPK," kata Habiburokhman dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Jumat 1 April 2016.

Namun, dia mengaku belum mengetahui persis kasus apa yang membelit Sanusi tersebut.

"Karena itu pagi ini saya selaku anggota Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra akan mengecek ke KPK untuk mendapatkan informasi secara detail dan resmi," kata Habiburokhman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya