Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kota Bogor akan mengalihkan rute bus Damri Bandara Soekarno-Hatta tujuan Bogor melalui Tol Lingkar Bogor atau Bogor Outer Ring Road (BORR). Rencana tersebut digulirkan menyusul penerapan uji coba sistem satu arah seputar Kebun Raya Bogor yang dimulai 1-18 April 2016 selama dua minggu lebih.
"Bus Damri dari arah Jakarta yang akan masuk pol bus di Baranangsiang harus melalui Tol BORR. Kalau keberangkatannya dari Bogor ke Jakarta bisa langsung masuk Tol Baranangsiang," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, Kamis (6/4/2016).
Bukan hanya bus milik badan usaha milik negara yang terkena dampak sistem satu arah, bus pariwisata yang hendak menuju kawasan wisata Kebun Raya Bogor pun akan dialihkan melalui pintu Tol Sentul Selatan kemudian keluar Tol Lingkar Bogor.
"Bus wisata nantinya diarahkan untuk parkir di area pul Damri. Jadi ke depan tidak ada lagi bis wisata yang parkir di sepanjang Jalan Juanda," ujar dia.
Baca Juga
Menurut Ade, pengalihan rute ini dilakukan sebagai upaya penertiban parkir liar dan mengurangi volume kendaraan yang melintas di seputar kawasan Kebun Raya, khususnya Istana Bogor.
"Paling utama untuk menghindari ambruknya jembatan Sempur yang sudah mulai keropos dan mengalami penurunan pada bagian badan jembatan," ujar Ade.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor juga telah mengeluarkan kebijakan pelarangan terhadap kendaraan berat seperti truk BBM, truk tangki air curah, dan bus besar.
Faktanya, hingga Rabu siang bus dan truk tangki air masih bebas memasuki kawasan Kebun Raya dan melintasi jembatan Sempur yang sudah berumur ratusan tahun itu.
"Saya belum dapet perintah atasan," kata salah seorang petugas kepolisian yang tengah mengatur lalu lintas di Simpang Pancasan.
Hal senada juga diungkapkan Wahyudi, petugas Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor. Ia mengaku sudah mengetahui akan adanya pelarangan bus dan truk melebihi delapan ton melintasi kawasan Kebun Raya.
"Sudah tahu. Tapi enggak tahu mulai diterapinnya kapan. Kalau pun mau diberlakukan seperti itu harus ada rambu-rambunya dulu," kata dia.
Picu Laka Lantas
Hingga hari keenam penerapan uji coba sistem satu arah sudah terjadi empat kali kecelakaan lalu lintas. Pertama, pada hari Senin kemarin, terjadi tiga kali kecelakaan lalu lintas di persimpangan Jalan Pajajaran dengan Jalan Jalak Harupat.
Rabu pagi, terjadi kecelakaan beruntun di Jalan Juanda, tepatnya di depan Hotel Salak. Insiden itu berawal saat salah seorang pejalan kaki hendak menyeberang secara tiba-tiba.
Pengendara kaget dan menghentikan laju kendaraannya secara mendadak hingga membuat dua kendaraan lain yang ada di belakangnya pun terlibat kecelakaan.
Advertisement