Jokowi Akan Kunjungi Kantor Pusat Uni Eropa di Belgia

Undangan tersebut adalah sesuatu yang spesial, karena Jokowi akan menjadi Presiden RI pertama yang mengunjungi tempat itu.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Apr 2016, 07:42 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2016, 07:42 WIB
20160408- Presiden Jokowi Terima Delegasi  Uni Eropa di Istana Negara-Jakarta- Faizal Fanani
Presiden Jokowi berbincang dengan Wakil Presiden Uni Eropa Federica Mogherini beserta delegasi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/5/2016). Indonesia mengupayakan diberikannya kerja sama pasar bebas dengan Uni Eropa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengunjungi Kantor Pusat Uni Eropa (UE) di Brussel, Belgia pada pertengahan April 2016.

"Saya telah bertemu Presiden (Jokowi) dan menyampaikan undangan untuk mengunjungi institusi Uni Eropa," kata Komisioner Tinggi Politik Keamanan Luar Negeri UE Federica Mogherini di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Jumat (8/4/2016) malam.

Undangan tersebut, kata Mogherini, adalah sesuatu yang spesial. Sebab, mantan Wali Kota Solo itu akan menjadi Presiden RI pertama yang mengunjungi tempat itu.

"Pak Jokowi menjadi Presiden pertama yang kami undang ke Institusi Uni Eropa," ujar mantan Menteri Luar Negeri Italia itu.

Menurut keterangan Sekretariat Perwakilan UE di Jakarta, Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi Brussels sekitar tanggal 19 April 2016. Keterangan tersebut juga menyebutkan bahwa Jokowi akan mengunjungi tiga negara anggota UE, yakni Inggris, Belanda dan Jerman.

 

Komisioner Tinggi sekaligus Wakil Presiden UE Mogherini hadir di Kantor Kemlu untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Dalam pertemuan tersebut disepakati peningkatan kerja sama Indonesia-UE melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan tiga fokus, yakni akses pasar, pembangunan kapasitas dan perdagangan-investasi.

Saat ini, Uni Eropa merupakan mitra dagang keempat terbesar Indonesia dengan nilai perdagangan mencapai US$ 26,14 miliar pada 2015.

Dari nilai tersebut Indonesia surplus sebesar US$ 3,02 miliar atau sedikit turun dari surplus 2014 sebesar US$ 4,21 miliar.

Ekspor utama RI ke negara-negara UE antara lain aneka mesin, kendaraan bermotor, farmasi, dan bahan bakar minyak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya