Liputan6.com, Jakarta - Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Olof Skoog menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK untuk berpamitan karena masa tugasnya sudah habis. Dalam kesempatan itu, Skoog sempat menyinggung soal eksekusi mati yang diberlakukan pemerintah Indonesia.
"Saya di Indonesia sudah 1,5 tahun sebagai Dubes Uni Eropa. Saya akan ke New York untuk merepresentasikan Swedia, negara saya, di PBB. Jadi ini hari terakhir saya kerja," kata Skoog di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
"Saya sangat senang bertemu dengan Pak Wapres dan bicara tentang hubungan UE dan Indonesia, hubungan sangat baik," imbuh dia.
Skoog mengaku tidak setuju dengan pelaksanaan eksekusi mati di pemerintahan Jokowi-JK. Menurut dia, negara tidak boleh mengambil nyawa seseorang, tak peduli kesalahannya.
Penolakan hukuman tersebut, kata dia, bukan berarti pihak yang menolak tidak mendukung perlawanan terhadap narkoba.
"Kami jelas tidak setuju (hukuman mati). Kami punya penolakan secara prinsip. Menurut kami, negara tidak boleh mengambil nyawa warga negaranya. Kami tidak menganggap hukuman mati efektif untuk melawan aksi kiriminal, termasuk narkoba," papar dia.
"Kami setuju kejahatan narkotika adalah kejahatan yang serius. Dalam konteks itu kami tidak setuju dengan Indonesia. Tadi kita menyampaikan hal itu. Eksekusi hukuman mati ada dalam agenda. Kami tidak setuju. Tapi banyak hal lain yang kami sepakati," tambah Skoog.
JK sendiri mengakui adanya pembicaraan tersebut. Namun, ia memastikan Indonesia tak akan mundur melaksanakan hukuman mati demi memberantas narkoba.
"Kalau itu hanya bicara sedikit saja, mereka memang (menolak), tapi dia tahu posisi kita (tidak akan merubah sikap)," ucap JK. "Tapi inti pertemuan bukan itu, ya dia ingin pamit, mau pulang, bicarakan tentang bagaimana meningkatkan hubungan Indonesia dengan Uni Eropa, khususnya di bidang perdagangan." (Ndy/Mut)
Pamit, Dubes Uni Eropa Singgung Eksekusi Mati pada JK
Skoog mengaku tidak setuju dengan pelaksanaan eksekusi mati di pemerintahan Jokowi-JK.
diperbarui 05 Mar 2015, 17:20 WIBDiterbitkan 05 Mar 2015, 17:20 WIB
Skoog mengaku tidak setuju dengan pelaksanaan eksekusi mati di pemerintahan Jokowi-JK.... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Dry Text: Memahami Fenomena Komunikasi Digital
Fungsi Tepung Maizena: Manfaat dan Kegunaan yang Perlu Diketahui
Emas Kembali Cetak ATH Tersengat Kebijakan Tarif Donald Trump, Saham Apa Saja yang Bakal Berkilau?
VIDEO: Ditegur saat Geber Motor, Prajurit TNI Bentrok dengan Warga
Bukan Nvidia, DeepSeek Pakai Chip Huawei untuk Jalankan Model AI
315 Kata-Kata Sunda Lucu Bikin Ngakak Abis
350 Kata Berpasangan Tetap dalam Bahasa Indonesia: Panduan Lengkap
Wamenaker Pastikan Sritex Tak Tutup
Tak Banyak yang Tahu, Mbah Moen Ungkap Alasan Kenapa Sya’ban Disebut Ruwah oleh Orang Jawa
Ivan Gunawan Tanggapi Kedekatan Ruben Onsu dengan Dessy Ratnasari, Ikut Senang Lihat Sahabat Bahagia
Resep Pukis Empuk Anti Gagal: Panduan Lengkap Membuat Kue Tradisional Favorit
Apa Itu Energi Potensial: Pengertian, Jenis, dan Penerapannya