Prancis Berencana Hapus Pajak Progresif Minyak Sawit Indonesia

Pajak impor minyak sawit Indonesia semula € 300-900/ton. Kini, sedang diusahakan Prancis turun hingga € 90/ton.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Apr 2016, 23:50 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2016, 23:50 WIB
Perancis Berencana Hapus Pajak Progresif Minyak Sawit Indonesia
Pajak impor minyak sawit Indonesia semula € 300-900/ton. Kini, sedang diusahakan Prancis turun hingga € 90/ton.

Liputan6.com, Jakarta Pajak progresif yang diberlakukan Pemerintah Prancis terhadap impor minyak sawit atau CPO (crude palm oil) dari Indonesia akan diusahkan dihapus. Ini menjadi momentum yang baik untuk saling menguatkan hubungan kedua negara. Para senator Prancis menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke DPR RI, Selasa (19/4).

Delegasi senator Prancis tersebut diterima Anggota BKSAP DPR Effendi Simbolon dalam pertemuan di lantai 2 Nusantara II. Hadir mendampingi Effendi, Mindo Sianipar, Roem Kono, Ade Rezki Pratama, dan Rufinus Hotmaulana Hutauruk. Sementara delegasi senator Prancis dipimpin Jacques Gauter yang sekaligus menjadi Ketua Kelompok Persahabatan Indonesia-Prancis.

Dalam pertemuan tersebut, DPR menyoroti pajak progresif yang terlalu tinggi bagi produk CPO Indonesia yang masuk ke Prancis. Dengan komitmen para senator Prancis yang ingin menghapus pajak progresif itu, DPR tentu mengapresiasi sikap parlemen Prancis.

“Kami apresiasi sikap parlemen Prancis soal pajak progresif ini,” ucap Effendi seperti dikutip dalam laman DPR.

Sebelumnya, Pemerintah Prancis memberlakukan pajak tinggi untuk produk CPO Indonesia, karena Indonesia dinilai tidak menjalankan program pembangunan berkelanjutan berupa pelestarian lingkungan hutan. Banyak pohon ditebang untuk industry sawit Indonesia. Pandangan ini coba diluruskan oleh Indonesia.

Pajak super ini ditetapkan oleh parlemen Prancis pada 21 Januari 2016. Pajak CPO Indonesia semula € 300-900/ton. Kini, diusahakan turun hingga € 90/ton.

Delegasi senator Prancis rencananya akan bertolak ke Riau untuk melihat dari dekat perkebunan kelapa sawit. Tinjauan ini kelak akan menjadi bahan rekomendasi penting parlemen Prancis untuk menghapuskan pajak tinggi CPO Indonesia.

Para senator ini ingin melihat bagaimana Indonesia membangun produksi CPO sesuai program pembangunan berkelanjutan. Hutan-hutan industri Indonesia untuk produk kertas juga akan ditinjau.

Di hadapan para Anggota BKSAP yang hadir, para senator Prancis itu akan meluruskan pemberitaan di media Prancis sekaligus meluruskan pula kritik dari LSM-LSM Prancis seputar produk CPO yang diduga merusak lingkungan.

“Kami akan berusaha hapus pajak super itu dan kami ingin mempererat hubungan dengan Indonesia,” ucap Jacques kepada pers usai pertemuan.

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya