Liputan6.com, Jakarta - Yusril Ihza Mahendra berterima kasih atas isu kedekatan dirinya dengan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang diembuskan Gubernur DKI Jakarta Ahok. Meskipun bakal calon Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, tudingan tersebut tak berdasar dan cenderung fitnah.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu menilai, lewat tudingan itu, Ahok justru membuatkan panggung untuknya jelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Padahal sebelumnya Ahok meminta agar tak membuat panggung untuk Yusril.
Baca Juga
"Makin di-black campaign kan Pak Ahok lagi-lagi bikinin panggung buat saya," ujar Yusril saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
"Pak Ahok kan sudah bilang, jangan bikin panggung buat Yusril. Tapi tiap hari omongan dia bikin panggung buat saya. Ya saya terima kasih kepada Pak Ahok yang sudah membuatkan panggung gratis untuk saya," tutur dia lagi.
Namun Yusril menegaskan, dirinya tak mengenal dan tak memiliki kepentingan apa-apa dengan Rustam, Wali Kota Jakarta Utara yang baru saja mengundurkan diri. Mantan Menteri Kehakiman itu pun menyatakan, apa yang ditudingkan Ahok terkait hubungannya dengan Rustam tak berdasar.
"Jadi katanya Pak Rustam kolusi sama saya, padahal saya nggak kenal sama Pak Rustam, nggak pernah ketemu, telepon, kontak, atau telekomunikasi baik langsung maupun menggunakan perantara," ucap Yusril.
Pusing Kepala Rustam
Pusing Kepala Rustam
Tapi Yusril mengaku memahami kesulitan yang dihadapi Rustam sebagai Wali Kota Jakarta Utara yang dinilainya kerap mendapatkan tekanan dari Ahok sebagai atasan. Ini terkait maraknya penggusuran di wilayah Jakarta Utara.
"Kebijakannya ada di Pak Ahok. Kalau Pak Ahok bilang gusur, bongkar, ya lurah dan camat harus melaksanakan, nggak punya pilihan," kata dia.
"Sementara camat sama wali kota kalau datang ke satu kampung, ditanya 'Pak dasarnya gusur apa? Saya nggak tahu, hanya disuruh Pak Ahok'. Kan pusing kepalanya. Jadi saya bisa memahami kesulitan yang dialami oleh Pak Rustam Effendi. Apalagi kemudian dituduh melakukan kolusi sama saya," ucap Yusril.
Ahok sebelumnya menyindir Rustam berada di pihak Yusril. Sindiran ini muncul lantaran ada warga yang tinggal di bawah jembatan layang Ancol namun tak kunjung ditertibkan oleh Rustam.
"Duh Pak Wali Kota ini, saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali kalau saya suruh usir orang itu wah ngelesnya. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini?" ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat 22 April 2016.
Advertisement