Liputan6.com, Jakarta Muncul partai politik baru yang diisukan pecahan Partai Golkar bernama Partai Beringin Karya (Berkarya). Warna dan lambangnya mirip Partai Golkar.
Politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso mengatakan, pihaknya membantah jika Partai Berkarya tersebut diisi oleh kader-kader Golkar yang tidak puas dengan hasil musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang digelar di Bali beberapa waktu lalu.
"Tidak benar ada kader Golkar kecewa dan membuat Partai Berkarya itu, kan tidak ada calon ketum (ketua umum) yang menyatakan kecewa dan semuanya mendukung ketum baru Pak Setya Novanto," kata Bowo Sidik saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Anggota Komisi VI DPR ini yakin, masyarakat akan tetap memilih Golkar meskipun Partai Berkarya sangat mirip dengan partainya dari lambang dan warna.
"Saya yakin masyarakat tidak berminat, dan tahu mana itu Partai Golkar," ujar dia.
Baca Juga
Bowo juga tak mempersoalkan kemunculan Partai Berkarya. Bahkan dia menyebut Partai Berkarya tidak akan berdampak apa-apa terhadap Golkar.
"Kita menghargai orang bikin partai baru, Golkar tetap solid kok tidak ada perpecahan. Tapi jangan menggunakan nama dan lambang yang sama, kalau beda-beda dikit bolehlah.
Partai Berkarya didirikan oleh Mayjen TNI Purn Syamsu Djalal. Bowo mengatakan, Syamsu Djalal bukan kader Golkar dan tak pernah masuk dalam kepengurusan Partai Golkar.
"Dia itu mantan Den POM, mungkin waktu sebelum reformasi semasih di ABRI beliau ikut berjuang dengan Partai Golkar. Tapi dia tidak pernah tercatat jadi kader," Bowo menandaskan.
Nama Partai Berkarya tercatat dalam deretan partai baru yang terdaftar untuk diverifikasi oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Verifikasi ini merupakan langkah awal sebelum partai diperbolehkan mengikuti Pemilu 2019.
Tercatat ada 6 partai baru yang akan diverifikasi jadi badan hukum yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Idaman, Partai Beringin Karya, Partai Rakyat, Partai Pribumi, dan Partai Indonesia Kerja.