Ahok Minta Guru Bantu Tidak Asal Tuduh

Ahok mengaku sudah memperjuangkan nasib guru bantu sejak duduk di kursi DPR pada 2002.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 26 Mei 2016, 16:17 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2016, 16:17 WIB
Ahok
Guru bantu saat berdemo di depan Bali Kota Jakarta. (Liputan6.com/Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, geram saat mengetahui ada guru bantu berdemo di depan Balai Kota Jakarta siang ini, yang menuntut kepala Badan Kepegawaian Daerah dipecat.

Demo ini menyusul adanya 700 guru bantu tidak bisa mengikuti tes masuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui Computer Assisted Test (CAT).

Menurut Ahok, pihaknya telah membantu guru bantu DKI agar dapat naik menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Hanya saja, para guru bantu bersabar dan memperbaiki urusan administrasi.

"Jangan main tuduh aja. Jangan asal ngomong, buktinya mana? Terus BKD salah di mana? Kasih bukti tertulis. Di mana salahnya dia? Enggak bisa main pecat-pecat saja," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/5/2016).


Ahok menceritakan bagaimana dia sudah memperjuangkan nasib guru bantu sejak duduk di kursi DPR pada 2002.

"Kita mau selesaikan guru bantu sejak masih di DPR. Priyanto (Wagub DKI) saya maki-maki waktu di Komisi II," kata mantan politikus Partai Gerindra dan Golkar itu.

"Komisi II saya sepakat dan konsisten, semua guru bantu harus diterima. Tapi enggak wajar karena DKI enggak terima. Itu kalimat saya waktu masih di Komisi II," sambung Ahok.

Setelah Ahok duduk di kursi Pemprov DKI, masalah guru bantu pun perlahan diselesaikan. Hanya harus bertahap.

"Nah, ini bertahap diselesaikan. Jadi jangan menuduh BKD tidak mau masukin kalian. Kita berusaha masukin, (tapi) ada kuota, ada batasan. Ada keterlambatan, ada yang masuk," kata dia.

"Bukan berarti berkas ini enggak diterima loh, tunggu penyelesaiannya," tegas Ahok kepada perwakilan guru bantu yang menemuinya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya