Ayah Mirna: Sembah Sungkem Saya untuk Jaksa Agung HM Prasetyo

Darmawan Salihin, ayah Mirna Salihin, meminta agar lengkapnya berkas kasus Jessica di Kejati DKI Jakarta tidak diperdebatkan.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 27 Mei 2016, 10:43 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2016, 10:43 WIB
20160303-Jaksa-Agung-Hentikan-Kasus-AS-dan-BW-HEL
Jaksa Agung HM Prasetyo saat memberikan keterangan terkait perkara hukum dua mantan komisioner KPK di Jakarta, Kamis (3/3/2016). Jaksa Agung memutuskan untuk mengkesampingkan perkara mantan komisioner KPK, AS dan BW. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah dinyatakan lengkap, Ayah Mirna Salihin, Darmawan Salihin seringkali mengucap banyak terima kasih dan memberikan acungan jempol terhadap kinerja Kejati DKI Jakarta. Bahkan dirinya tidak segan-segan berulang kali mengucapkan banyak terima kasih pada Jaksa Agung HM Prasetyo.

Meski begitu, Darmawan mengaku tidak terima jika dikatakan rampungnya berkas kasus dugaan pembunuhan itu lantaran tekanan pihaknya. Apalagi jika diembuskan isu pertemuan pihaknya dengan Jaksa Agung Prasetyo khusus membahas kasus kematian anaknya.

"Jangan Suudzon lah. Saya tidak pernah bertemu Jaksa Agung Prasetyo. Sekali lagi pada pak Haji Muhammad Prasetyo saya sembah sungkem kepada bapak. Terima kasih atas sikap demokratis bapak menunjukan kepiawaian bapak sebagai seorang ayah. Dia kan seperti saya ada anaknya, ada. Beliau sudah pikir berkali-kali lah. Mana bisa Jaksa Agung Prasetyo ditekan," kata Darmawan di rumahnya, Kamis (26/5/2016) malam.

"Intinya itu saya sebagai ayahnya Mirna, keluarga besar mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak kejaksaan dan kepada kepolisian tentunya yang telah membawa kasus ini ke meja hijau," ujar Darmawan lagi.

Menurut Darmawan, tidak ada yang perlu diperdebatkan apalagi diributkan soal rampungnya berkas kasus pembunuhan yang menjerat Jessica saat dinyatakan lengkap di akhir-akhir masa penahanan.

Ia menuturkan, setiap berkas kasus pembunuhan berencana yang dilimpahkan kejaksaan tentu melewati proses yang tidak mudah. Dan bolak-balik berkas, kata Darmawan, merupakan hal yang lumrah.

"Namanya juga kejaksaan, semua kasus seperti itu. Itu kan haknya jaksa meneliti dan kembalikan, karena punya waktu 120 hari tadi. Kalau dia (Kejati) mepet banget (nyatakan lengkap) ya itu karena emang pasnya (waktu) P21 segitu. Ya jadi jangan suudzon dan curiga apa-apa," tegas Darmawan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya