Liputan6.com, Jakarta - Seorang petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum atau PSPU Kelurahan Gandaria ditangkap karena dugaan pencurian. Apa motif oknum pasukan oranye tersebut nekat mencuri komputer dan scaner untuk pelayanan kelurahan tersebut?
"Jadi yang bersangkutan itu berniat untuk membayar kredit motor dan untuk kebutuhan ekonomi," ujar Kapolsek Kebayoran Baru Ajun Komisaris Besar Ary Purwanto di Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Namun, aksi nekat tersebut rupanya diketahui Kamaluddin atau Kamal, saat ingin kabur lewat makam bersama barang curiannya.
"Jadi itu kan ada tiga komputer. Kan dia harus bolak-balik. Nah pas balik ketiga kalinya, kepergok sama Kamaludin," ungkap Ary.
Kamal, kata Ary, sempat meminta tersangka untuk mengembalikan barang curian tersebut. Namun tidak ditanggapi tersangka dan malah menganiaya tersangka.
"Namun, tersangka sudah kalap. Langsung terjadi perkelahian sengit di sana. Kamaludin dipukul menggunakan batu di kepalanya, kemudian tak sadarkan diri," tutur Ary.
Melihat Kamal pingsan, pelaku pun menyembunyikan komputer curian menggunakan dedauan di bawah pohon dekat makam.
Tak lama berselang, petugas makam pun menemukan Kamal tergeletak bersimpah darah. Petugas tersebut lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Kebayoran Baru.
"Dari sana, kami langsung olah TKP. Ternyata sekitar Kamal, kita temukan barang-barang komputer. Kami kira awalnya, Kamal itu merupakan pencuri yang dihakimi massa. Namun, saat mencari keterangan saksi, ternyata bukan," tutur Ary.
Pihaknya pun langsung menyelidiki, dan berhasil membekuk tersangka di kediamannya pada Selasa 31 Mei 2016 kemarin. Rencananya, Ary menjelaskan, tersangka akan mengambil komputer curiannya setelah suasana sudah tampak tenang.
"Atas perbutannya, tersangka dijerat pasal 363 KUHP dan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara. Karena melakukan pencurian dan penganiayaan yang mengakibatkan korban luka berat," tegas Ary.
Motif Anggota Pasukan Oranye Curi Komputer Kelurahan Gandaria
Tersangka sempat menyimpan barang curiannya dan mengambilnya kembali ketika suasana sudah dianggap aman.
diperbarui 01 Jun 2016, 17:19 WIBDiterbitkan 01 Jun 2016, 17:19 WIB
Petugas dari Kelurahan Karet Semanggi mengecat trotoar di kawasan Jalan Semanggi, Jakarta, Selasa (1/3/2016). Trotoar itu dipercantik dengan dicat ulang oleh Petugas Prasarana Sarana Umum (PPSU). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Maruarar Sirait: Pemilih Nonmuslim Tinggalkan Pramono-Rano Karno karena Didukung Anies
Dikelola Kemenhut, TN Alas Purwo Dikenakan Tarif Nol Rupiah bagi Umat Hindu yang Beribadah di Pura Luhur Giri Salaka
Pengantin Menyesal Salah Pilih Vendor Dekorasi Pernikahan, Mengaku Tertipu Portofolio
Dugaan Korupsi di Bank Pemerintah, Kredit Modal Kerja Rp2 Miliar Digelapkan
Kisah Gus Maksum Sembuhkan Pemabuk Hanya dengan Sepucuk Surat, Karomah Wali
Semeru, Gunung Tertinggi Jawa yang Menyimpan Misteri
Tidak Melulu Putih Ini Warna-Warna Petir
Relawan Prabowo Dukung Isran Noor, Kode IKN Lanjut?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 23 November 2024
Melihat Desa Kecil di NTB yang Membangkitkan Harapan Hutan Bakau
Pertama di Asia, Hotel Berkonsep Storytelling Resmi Dibuka di Jakarta
Survei PUSKAPI, Banyak Warga Musi Banyuasin Belum Tahu Ada Pilkada Sumsel 2024