Destinasi: Manado, Pesona Kota Toleransi di Indonesia

Di puncak Bukit Kasih berdiri berdampingan lima rumah ibadah dari agama terbesar di Indonesia, yaitu masjid, gereja, wihara dan pura.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jun 2016, 13:49 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2016, 13:49 WIB
Destinasi: Manado, Pesona Kota Toleransi di Indonesia
Di puncak Bukit Kasih berdiri berdampingan lima rumah ibadah dari agama terbesar di Indonesia, yaitu masjid, gereja, wihara dan pura.

Liputan6.com, Manado - Akhir pekan kali ini tim Destinasi mengeksplor tempat-tempat yang wajib dikunjungi kalau ke Manado, Sulawesi Utara. Bukan Bunaken, tapi Taman Margasatwa Tandurusa.

Dua jam perjalanan dari Kota Manado ke arah timur. Di sini kita bisa melihat koleksi hewan langka khas Sulawesi Utara. Ada kuskus beruang, kakatua jambul kuning, musang loreng Sulawesi, monyet yaki hingga binatang yang menjadi ikon Sulawesi Utara, tarsius.

Tarsius punya sejumlah keunikan. Di antaranya, kepalanya bisa berputar 180 derajat.

Nah, dari Bitung kita menuju ke Desa Kanonang, Kabupaten Minahasa. Desa Kanonang terkenal dengan Bukit Kasih.

Bukit tropis rimbun itu menjadi simbol toleransi umat beragama di Indonesia dan terkenal hingga ke mancanegara. Untuk menuju puncak Bukit Kasih kita harus melewati anak tangga yang cukup panjang dan melelahkan.

Yang menarik, Bukit Kasih berada di wilayah sumber belerang. Jadi, jangan heran bila menemukan kepulan asap yang berbau belerang. 

Yang tak kalah fenomenal dari Bukit Kasih adalah dua pahatan wajah di tebing bukit. Keduanya diyakini sebagai leluhur yang pertama kali menginjakkan kaki di tanah Minahasa.

Di puncak Bukit Kasih berdiri berdampingan lima rumah ibadah dari agama terbesar di Indonesia, yaitu masjid, gereja, wihara dan pura. Di sini pengunjung seolah diingatkan bahwa kita semua bersaudara.

Perjalanan tim Destinasi berlanjut untuk turun melihat salah satu kawah aktif dengan mata air belerang. Kawah di tempat itu kerap dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk memasak jagung.

Lelah naik ke puncak bukit? Air hangat yang bersumber dari kawah juga bisa digunakan sebagai terapi untuk mengobati pegal-pegal.

Perjalanan tim Destinasi kali ini ditutup dengan makan kuliner khas Manado. Ada woku belanga, ikan kuah asam dan tumis kangkung, siap dinikmati dengan sambal dabu-dabu dan nasi hangat. Pedas, gurih dan asam dalam perpaduan yang pas.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya