Liputan6.com, Jakarta - Kanada tengah menghadapi tantangan besar di sektor otomotif, akibat penerapan tarif 25% oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap kendaraan yang diekspor ke Negeri Paman Sam.
Situasi ini mendorong Kanada untuk mempertimbangkan kembali investasi dari produsen mobil listrik asal China, BYD, yang sebelumnya mengalami hambatan dalam upaya untuk masuk ke pasar Kanada.
Baca Juga
Duta Besar Tiongkok untuk Kanada, Wang Di, mengungkapkan langkah-langkah yang diambil pemerintah Kanada telah sangat mengurangi kepercayaan perusahaan Negeri Tirai Bambu untuk berinvestasi.
Advertisement
Beberapa tindakan yang diambil termasuk perintah divestasi terhadap tiga perusahaan mineral China, penutupan cabang TikTok di Kanada, dan pelarangan perusahaan AI DeepSeek.
Disitat dari Carscoops, Rabu (2/4/2025), sebelumnya BYD menunjukkan minat kuat untuk berinvestasi di Kanada. Namun, menurut Wang Di, perusahaan menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan yang akhirnya membuat mereka mengalihkan investasinya ke negara lain dengan hasil yang sukses.
"Jika BYD berhasil berinvestasi di Kanada, konsumen Kanada akan dapat menikmati kendaraan listrik dengan teknologi terbaru, kualitas baik, dan harga lebih murah," ujar Wang Di.
Kebijakan keras Kanada terhadap perusahaan Tiongkok, termasuk BYD, didasarkan pada alasan keamanan nasional dan perlindungan industri otomotif domestik.
Selain itu, Kanada menunjukkan solidaritas dengan AS, di mana mantan Presiden Joe Biden menyatakan kekhawatiran bahwa merek-merek China dapat menggunakan Kanada sebagai pintu belakang untuk memasuki pasar AS.
Situasi Mendesak Kanada
Namun, dengan adanya tarif baru dari Presiden Trump, kebutuhan akan investasi seperti dari BYD menjadi semakin mendesak bagi Kanada.
Tarif tersebut berpotensi memaksa produsen mobil untuk memindahkan produksi ke Amerika Serikat, yang dapat mengakibatkan hilangnya banyak pekerjaan di sektor manufaktur otomotif Kanada.
Sayangnya, peluang tersebut mungkin sudah terlewat. Juru bicara BYD, Frank Girardot, menyatakan saat ini BYD tidak memiliki rencana untuk membangun fasilitas manufaktur di Kanada dan akan fokus pada layanan bus yang telah digunakan oleh beberapa operator transportasi di negara tersebut.
Situasi ini menyoroti kompleksitas hubungan perdagangan internasional, dan pentingnya strategi yang fleksibel dalam menghadapi dinamika kebijakan global yang terus berubah.
Advertisement
