Ahok Sebut Banjir Rob di Muara Baru Karena Kondisi Tanggul Buruk

Ahok menagih kewajiban pengembang dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta untuk pembangunan tanggul raksasa penghalang rob di Jakarta Utara

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Jun 2016, 15:33 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 15:33 WIB
20160412-Dipanggil KPK, Ahok Beberkan Keterangan Soal RS Sumber Waras-Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama ketika menunggu pemeriksaan di ruang tunggu KPK, Jakarta, Selasa (12/4). Ahok memenuhi panggilan KPK terkait pemberian keterangan soal perkara pembelian lahan RS Sumber Waras (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Masih terjadinya banjir rob di Muara Baru, Jakarta Utara akibat tanggul jebol akhir pekan lalu menurut Gubernur DKI Jakarta Ahok karena kondisi tanggul di DKI yang buruk. Selain itu, Jebolnya tanggul juga disebabkan perairan Sunda Kelapa di Pasar Ikan belum dilindungi tanggul karena masih ditempati hunian liar.

"Makanya jangan tanya saya dong. Tanya sama pengacara, tanya sama aktivis yang melarang saya membongkar Pasar Ikan kan. Soalnya (air laut masuk lewat) Pasar Ikan masuk, satu Muara Baru kerendam ini," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Ahok menjelaskan, penertiban permukiman di Pasar Ikan salah satunya bertujuan untuk meninggikan tanggul menjadi 3,8 meter yang saat ini tingginya masih di bawah 3 meter.  

"Jadi yang kemarin kami bongkar Pasar Ikan, Museum Bahari, itu dalam rangka meninggikan karena posisi pompa sama tanggulnya dia hanya 2 meter lebih. Kita mesti bikin 3,8 meter," ucap Ahok.

Ahok pun menyebut untuk pembangunan tanggul raksasa dan perbaikan tanggul diperlukan biaya tinggi. Oleh karena itu, agar pembangunan tanggul dapat dilakukan, Ahok menagih kewajiban pengembang dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta untuk pembangunannya.

"Nah, makanya sekarang gimana cara bangunnya? Duit dari mana bangun tanggul raksasa? Itu bisa berapa ratus triliun itu bangun tanggul semua itu? (Pakai) kontribusi, kontribusi dengan cara reklamasi pulau. Jadi sambil dia bikin tanggul, bikin pulau," kata Ahok

Sayangnya, rencana Ahok untuk pembangunan tanggul dari kewajiban reklamasi harus tertunda karena  diberlakukannya moratorium reklamasi. Selain itu, hingga saat ini reklamasi masih menuai kritik karena dianggap menggusur lahan pencaharian nelayan.

"Nelayan ke mana? Nelayan ya dipindahin ke laut depan yang lebih bersih. Yang penting juga punya apartemennya buat nelayan. Ada kanal juga buat nelayan. Nah, ini nelayan untuk sementara kalau tanggul A, kita akan taruh di Muara Angke, Muara Baru, dan Cakung. Jadi nelayan yang di Cakung kita enggak ganggu," Ahok menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya