Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan pada Minggu, 6 Juni 2016 dirinya bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Djarot Saiful Hidayat.
Pada acara makan malam itu, ketiganya membicarakan keputusan Ahok maju independen dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Bahas macam-macam juga, bahwa saat ini independen. Wong sudah ngumpulin 1 juta. Mau dibatalin gimana? ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Malam itu, kata Ahok, Megawati mengatakan pemerintahan DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya bersama Djarot sudah cukup baik. Meski berharap PDIP dapat mengusung Ahok-Djarot, Mega tak ingin memaksakan kehendak.
"Bu Mega nggak pernah maksa, Bu Mega cuma bilang, 'kalian itu sudah baik berdua' gitu loh. Saya bilang 'ini kan sudah telanjur, bu'," ucap Ahok.
Ahok mengakui jika ia dekat dengan Megawati. Dia yakin jika Presiden ke-5 RI itu bisa memilih tokoh yang baik untuk diusung di Pilkada DKI Jakarta.
"Semua temen saya itu kenal sekali dengan Bu Mega dan Pak Taufik Kiemas. Dari zamannya habis reformasi aku juga enggak masuk PDIP. Tapi yang jelas saya orangnya Bu Mega dah," kata Ahok.
Dia yakin Mega akan memberikan gubernur terbaik bagi warga DKI. "Kita tinggal tunggu keputusan beliau aja. Beliau belum putuskan kok," beber Ahok.
Ahok menegaskan jika pilihannya maju melalui jalur independen ini sulit diganti. Apalagi dia sudah menunjuk Heru Budi Hartono sebagai calon wakilnya.
"Sejuta ya? Kita lihat nanti aja. Sekarang namanya sudah Ahok-Heru mau ganti gimana?" tutup Ahok.