Jokowi: Bangsa Indonesia Tidak Bisa Diteror

Jokowi mengatakan, masyarakat dunia pun memuji kecepatan, respons, dan penanggulangan terorisme yang dilakukan.

oleh Devira PrastiwiAhmad Romadoni Taufiqurrohman diperbarui 16 Agu 2016, 11:02 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 11:02 WIB
20160816-sidang tahunan mpr-jakarta-jokowi jk zulkifli
Jokowi-JK dan Ketua MPR Zulkifli Hasan sebelum sidang tahunan MPR dimulai. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengatakan, tantangan Indonesia ke depan tidak hanya ekonomi. Tantangan politik dan keamanan global semakin berat dan semakin beragam.

Fenomena pergolakan politik di Timur Tengah, berdampak pada ketidakstabilan kawasan dan memicu perluasan aksi terorisme di dunia termasuk di Ibu Kota negara, Jakarta.

"Masih segar dalam ingatan kita, pada 14 Januari 2016 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, teroris mencoba menimbulkan kepanikan masyarakat. Namun mereka gagal. Bangsa Indonesia tidak bisa diteror," kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan sidang bersama DPR dan DPD, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Dia mengatakan modal persatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa sangat kuat. Masyarakat dunia pun memuji kecepatan, respons, dan penanggulangan terorisme yang dilakukan.

"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus meneguhkan komitmen bersama mencegah dan melawan aksi terorisme. Mari kita tegaskan bahwa tidak ada tempat untuk terorisme di Nusantara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," Jokowi menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya