Liputan6.com, Jakarta - Sistem ganjil genap yang diterapkan pemerintah DKIÂ Jakarta untuk mengurai kemacetan dinilai kurang efektif.
Pengamat Tata Kota Nirwono Joga mengatakan, salah satu cara yang efektif bisa mengurai kemacetan adalah pengembangan kawasan terpadu yang baru. Sebab simpul kemacetan juga berkurang.
Keberadaan kawasan terpadu, menurut Nirwono, otomatis meminimalisir mobilitas warga, sehingga beban jalan raya berkurang.
Advertisement
"Kalau satu kawasan itu ada permukiman dan perkantoran, tentu kemacetannya tidak akan separah sekarang," ucap Nirwono di Jakarta, Selasa 23 Agustus 2016.
Akademisi Universitas Trisakti ini pun menyarankan, pemerintah jangan hanya berorientasi pada cara melayani kebutuhan transportasi warga. Dengan adanya kawasan terpadu, justru jarak dan waktu tempuh masyarakat menjadi lebih efisien.
"Keberadaan kawasan baru itu juga akan ikut membantu mengubah peta kemacetan," kata Nirwono.
Pakar Planologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hesti Nawangsidi melihat pembangunan di Ibu Kota hanya terfokus pada kawasan pusat dan selatan. Di mana kawasan utara masih bisa dikembangkan untuk mendistribusikan kepadatan Ibu Kota.
"Karena itu, Jakarta bisa lebih terurai jika pembangunan infrastruktur seimbang. Jadi kalau looping-nya seimbang, kepadatan lalu lintasnya bisa dibagi," ujar Hesti.