Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar pada November 2016 akan bebas bersyarat. Sejak dipenjara, Antasari terus membantah telah membunuh bos PT Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Antasari pun membantah cinta segitiga antara dirinya, Nasrudin, dan seorang caddy golf bernama Rani Juliani.
Baca Juga
"Tidak ada cinta segitiga, omong kosong itu semua. Saya berani dihadapkan dengan yang bersangkutan sekarang ini. Omong kosong itu," kata Antasari dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan Metro TV, Rabu, 24 Agustus 2016.
Advertisement
Antasari pun kembali membantah terlibat pembunuhan Nasrudin. "Saya tidak melakukan pembunuhan apalagi otak, saya yakin sebagai muslim," ujar dia.
Antasari mengatakan opini yang dibangun selama ini atas dirinya adalah sebagai otak pembunuhan Nasrudin. Tuduhan itu berbeda dengan dakwaan yang dia terima.
"Opini yang dibangun tuduhannya begitu (otak pembunuhan), tetapi putusan yang saya terima itu tidak begitu. Dakwaan turut serta membunuh. Saya turut serta siapa? Masak turut serta saya sendiri? Saya ikut siapa?" ujar dia.
"Putusan yang saya terima sejak di PN, banding, kasasi itu turut serta, bukan otak," kata dia.
Antasari mengaku tahu siapa yang ingin menjatuhkan dia dengan membuat skenario pembunuhan itu. Namun, Antasari tak mau mengungkap siapa dalang dari kejatuhannya itu.
"Saya sangat tahu tetapi saya mantan Kapuspen di Jaksa Agung. Banyak hal yang saya tahu, tetapi tidak perlu saya ungkapkan ke publik," kata Antasari.