Mendikbud: Pendidikan soal Bahaya Rokok Akan Dimulai dari SD

Namun Muhadjir masih mengkaji kapan materi pendidikan tentang pencegahan rokok akan diterapkan.

oleh Yanuar H diperbarui 26 Agu 2016, 11:59 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2016, 11:59 WIB
20160727-Mendikbud Muhadjir Effendy-Jakarta
Muhadjir Effendy menjadi Menteri Pendidikan menggantikan Anies Baswedan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan akan mengutamakan pendidikan karakter. Pendidikan karakter harus diisi dengan pembangunan nilai-nilai yang baik, salah satunya memasukkan materi pencegahan rokok. Materi ini akan dimasukkan dalam pendidikan tingkat sekolah dasar.

"Ya SD dong. Mosok anak PAUD diajari soal rokok. Ya SD mulai dikenalkan dengan bahaya rokok. Dan itu merupakan bagian dari program pembentukan karakter," ujar Muhadjir di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (26/8/2016).

Namun Muhajir masih mengkaji kapan materi pendidikan tentang pencegahan rokok akan diterapkan. Termasuk daerah mana saja yang akan menjadi proyek percontohan dari materi pendidikan rokok di tingkat SD ini.

Menurut dia, saat ini sudah ada dari lembaga pendidikan termasuk pemkot dan pemkab yang melamar untuk dijadikan proyek percontohan.

"Ya itu nanti ada piloting, dikaji dari semua sisi. Kan juga nunggu dari APBN baru. Nanti menyebar di seluruh Indonesia ada yang inisiatif dari pemerintah," ujar dia.

Muhadjir menjelaskan Pendidikan dasar (Diksar) itu dimulai dari SD sampai SMP. Ia mengatakan sesuai amanat dalam nawacita Presiden Jokowi pendidikan karakter harus diberi bobot yang signifikan di level SD dan SMP.

"(Bobot ) SD Pak Presiden tegas sekitar 70 persen, SMP 60 persen. Pendidikan rokok pentinglah, rokok kan berbahaya," kata Muhadjir.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya