Indonesia Lobi Filipina Soal Pemulangan 700 Jemaah Haji

Ada sekitar 500-700 warga negara Indonesia yang sedang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi dengan menggunakan paspor Filipina.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 08 Sep 2016, 14:57 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2016, 14:57 WIB
20160904-Masjidil Haram Penuh Sesak oleh Jemaah Haji-Mekkah
Jemaah mengelilingi Kabah saat melaksanakan ibadah haji di Masjidil Haram, Makah, Arab Saudi, Minggu (4/9). Seminggu jelang pelaksanaan Haji 2016, Masjidil Haram penuh sesak oleh jemaah haji dari berbagai belahan dunia. (REUTERS/Ahmed Jadallah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly mengatakan ada sekitar 500-700 warga negara Indonesia (WNI) yang sedang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi dengan menggunakan paspor Filipina. Hal itu disampaikannya, saat berada di DPR RI, Rabu 7 September 2016.

Dia pun meminta pemerintah Filipina untuk memakluminya. Lantaran, ratusan jemaah haji tersebut merupakan korban mafia dari biro perjalanan nakal.

Oleh karena itu, dia akan berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi agar bisa berkomunikasi dengan pemerintah Filipina.

"Itu nanti saya koordinasikan dengan Ibu Menlu," ucap Menteri Yasonna di Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie menyampaikan pihaknya tak ingin 500-700 jamaah haji itu, mendapatkan masalah saat pulang. Dia pun berharap agar nasib ratusan jamaah haji itu, bisa seperti 168 WNI dari 177 WNI yang telah dipulangkan ke Tanah Air.

"Kita ingin agar mereka seperti yang 177, bisa kembali. Yang jelas 700 itu dianggap sebagai korban itu aja konsepnya," ungkap Ronny.

Saat ditanya, apa saja langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam melobi Filipina atau yang menjadi nilai tawarnya? Dia enggan menjelaskan. Hal ini, lanjut dia, bisa menanggu proses diplomasi nanti.

"Tak tak bisa dijelaskan lebih rinci. Itu nanti akan menganggu diplomasi kita," Ronny menutup.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya