Penyerang Polisi Pernah Besuk Pimpinan JAD di Nusakambangan

Dengan ditemukannya fakta itu polisi menduga Sultan telah bergabung dengan kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD) pimpinan Maman Abdurrahman.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Okt 2016, 12:32 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 12:32 WIB
2016102Rumah-Penusukan-Polisi-Cikokol-Stringer1
Petugas memasang garis polisi di depan rumah orangtua SA, pelaku penusukan tiga anggota polisi, di Kelurahan Sepatan, Tangerang, Kamis (20/10). Sebelumnya SA menyerang Pospol Cikokol dan melukai tiga anggota polisi (Liputan6.com/Stringer)

Liputan6.com, Jakarta Pelaku penyerangan terhadap tiga polisi lalu lintas di Tangerang, Banten ternyata pernah mengunjungi Maman Abdurrahman. Dia adalah narapidana kasus terorisme yang saat ini mendekam di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan Sultan Azianzah terdeteksi berkunjung ke Lapas Nusakambangan pada periode Juni 2015 lalu.

"Sejak Juni dia (Sultan) aktif bersama dengan saudara Fauzan al Anshori yang merupakan pimpinan pondok pesantren di Ciamis. Dia pernah terdeteksi hadir untuk membesuk Maman Abdurrahman dan datang ke Nusakambangan," terang Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Setelah membesuk Maman di Nusakambangan, Boy menuturkan Sultan kemudian terdeteksi aktif di kegiatan pondok pesantren Ansharullah di Dusun Sembung Jaya, Desa Mekarmukti Cisaga, Ciamis, Jawa Barat pada Oktober 2015.

Dengan ditemukannya fakta itu, sambung Boy, penyidik menduga Sultan telah bergabung dengan kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD) pimpinan Maman Abdurrahman.

"Sampai ditemukan kakaknya di Cisaga, dijemput, dan sempat melarikan diri. Cukup terkonfirmasi, dia (Sultan) bergabung dengan sel jaringan Maman Abdurrahman yang merupakan kelompok JAD ini," ucap Boy.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya