Liputan6.com, Tangerang - Orangtua Sultan Azianzah (22), penyerang tiga polisi di Pos Polisi Cikokol, Tangerang, Banten meminta maaf kepada masyarakat, terkait aksi teror yang dilakukan putranya tersebut.
"Orangtua minta maaf, saya salut sama orangtua dan meminta maaf atas kejadian ini," kata Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan saat menjenguk tiga polisi korban penyerangan di RS Siloam, Jumat (21/10/2016).
Iwan, sapaan akrab Kapolda, mengakui Sultan pernah berada di sebuah pesantren di Ciamis, Jawa Barat. Namun, dia dijemput paksa keluarga beserta polisi setempat di pesantren tersebut.
Advertisement
"Pernah menghilang beberapa bulan ke Ciamis dan dijemput paksa keluarganya," Iwan menjelaskan.
Pihak keluarga, kata mantan Kapolda Jawa Barat ini, cukup terkejut dengan aksi yang dilakukan Sultan kemarin. Sebab, Sultan selama ini dikenal tertutup dan tidak banyak berkomunikasi dengan kakak-kakaknya.
"Memang cukup tertutup," kata Iwan.
Keluarga juga cukup kaget dengan barang bukti yang didapat, salah satunya adalah peluru. Ketika kakaknya mengecek di tempat penyimpanan peluru dan senjata, ternyata benar pelurunya hilang dari tempat penyimpanannya.
"Kakaknya enggak tahu pelurunya diambil. Pas dicek, ternyata benar hilang," tutur mantan Kadiv Hukum Polri ini.
Iwan meyakini pelaku penyerangan adalah tunggal. "Pelaku tunggal, tidak ada jaringan ke atas," kata Iwan.
Sultan tewas dalam perjalanan ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Dua peluru di paha dan satu di perut bersarang setelah dia menyerang dan melukai tiga polisi Polres Tangerang. Satu di antara korban adalah Kapolsek Tangerang Kota Kompol Effendi.
"Saat ini Kapolsek masih berada di ruang ICU. Kalau Pak Sukardi sudah pulang. Pak Bambang rawat inap," kata Kapolresta Tangerang Kombes Irman Sugema kepada Liputan6.com, Jumat (21/10/2016).