Dai Ahlu Sunnah Wal Jamaah Tolak Demo 4 November

Aswaja mengimbau agar jangan ada elemen mengatasnamakan agama di atas kepentingan tertentu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Nov 2016, 19:36 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2016, 19:36 WIB
Dai Ahlu Sunnah Wal Jamaah.
Dai Ahlu Sunnah Wal Jamaah. (Liputan6.com/M.Radityo P)

Liputan6.com, Jakarta - Unjuk rasa besar-besaran dengan mengatasnamakan umat Islam akan digelar 4 November 2016. Namun, nyatanya tidak semua ormas Islam mendukung demo 4 November nanti.

Umat Islam yang tergabung dalam Dai Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) Jakarta mengatakan, menolak bergabung ke dalam lautan massa pada 4 November nanti.

"Kami Dai Aswaja Jakarta menolak aksi 4 November karena mengatas namakan Islam, padahal di dalamnya ada orang atau kelompok yang jelas anti Pancasila dan ingin menghapuskan NKRI," tegas Juru Bicara Aswaja Muhammad Fardian, di Resto Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).

Disebutkan, demo 4 November untuk menuntut kepolisian menindak tegas Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama terkait tuduhan penistaan agama.

Namun, menurut Aswaja, hal seperti itu (penggerakan massa) sepatutnya tidak diperlukan karena pihak berwajib sedang bekerja mengusut dugaan itu.

"Ya, kami meminta aparat penegak hukum untuk dapat profesional. Kita percayakan semua proses ke mereka, saat yang bersangkutan sudah meminta maaf maka selanjutnya mengenai dugaan bukan lagi ranah kita," jelas Ferdian.

Aswaja pun mengimbau agar jangan ada elemen mengatasnamakan agama di atas kepentingan tertentu. Hal itu dinilai dapat memecah belah bangsa dan persatuan antar umat.

"Kami imbau, di mana kita mengantisipasi seluruh umat Islam agar kita jangan sampai terprovokasi menghancurkan NKRI dari pihak tidak bertanggung jawab, yang memecah belah umat," ucap Ferdian.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya