BNP2TKI Ikut Tangani TKI Korban Kapal Tenggelam di Batam

Kapal nahas yang mengangkut 93 TKI tenggelam dalam pelayaran dari Malaysia menuju Kepulauan Riau, Rabu, 2 November 2016, pukul 03.40 pagi.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Nov 2016, 11:20 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 11:20 WIB
Jasad TKI korban kapal tenggelam
Suasana penanganan korban kapal nahas yang mengangkut 93 TKI tenggelam dalam pelayaran dari Malaysia menuju Kepulauan Riau, pada Rabu, 2 November 2016. (Dokumen BNP2TKI)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, memastikan pihaknya memberikan pelayanan terbaik bagi para korban kapal pengangkut TKI yang tenggelam dalam pelayaran dari Malaysia. Tidak hanya itu, BNP2TKI juga terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan BNPB, Polda Kepri dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.

"Saya sudah perintahkan Kepala BP3TKI Tanjung Pinang, Kombes Pol Ahmad Ramdhan, untuk bertindak cepat dan tepat dalam penanganan peristiwa tenggelamnya kapal pengangkut TKI tersebut," kata Nusron Wahid dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu 2 Oktober 2016.

Kapal nahas yang mengangkut 93 TKI tenggelam dalam pelayaran dari Malaysia menuju Kepulauan Riau, Rabu, 2 November 2016, sekitar pukul 03.40 pagi.

Data yang diperoleh dari Kepala BP3TKI Tanjung Pinang, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, hingga Rabu malam, data TKI yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sebanyak 18 orang.

Ahmad Ramadhan menjelaskan, pada akhir Oktober sampai Desember ini sedang gencar-gencarnya dilakukan razia oleh pihak imigrasi dan polisi Malaysia.

Untuk menghindari razia, ia melanjutkan, para TKI nonprosedural/ilegal ini kembali ke Indonesia melalui pelabuhan tidak resmi dan berangkat pada malam hari.

"Karena malam hari pengawasan berkurang dan tiba di Batam saat masih dinihari. Namun nasib nahas menimpa mereka, cuaca buruk juga over load, dan kapal yang tidak layak berlayar serta tidak dilengkapi perlengkapan pengamanan seperti pelampung membuat musibah," kata Ahmad.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya