Liputan6.com, Jakarta - Masa jabatan Mireille Ballestrazzi sebagai Presiden Interpol akan berakhir tahun ini. Penggantinya pun akan ditentukan pada acara Sidang Umum Interpol ke 85 yang berlangsung di Bali.
Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri, Brigjen Johny Asadoma, mengatakan pemilihan Presiden Interpol yang baru akan dilakukan dalam rapat pleno Kamis, 10 November 2016 mendatang.
"Memang presiden Interpol akan mengakhiri masa jabatan tahun ini dan akan digantikan dengan yang baru," kata Johny di sela-sela Sidang Umum Interpol, Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (8/11/2016).
Advertisement
Johny mengatakan, Polri tidak akan mengajukan nama sebagai calon Presiden Interpol. Meski saat ini, Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Sidang Umum Interpol.
Polri, sambung Johny, hanya akan mengajukan namanya untuk mengisi jabatan di Eksekutif Komite Interpol.
"Yang menjadi wacana adalah bagaimana kita bisa menjadi anggota Eksekutif Komite Interpol. Kami mungkin akan mencalonkan seorang personil untuk menjadi anggota Eksekutif Komite," terang Johny.
Calon dari Tiongkok
Sejauh ini, Johny mengungkapkan baru Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang tertarik untuk mengisi jabatan Presiden Interpol. Sebab, kata dia, Tiongkok terpilih sebagai tuan rumah Sidang Umum Interpol tahun depan.
"Informasi yang berkembang yang sudah mengajukan untuk menjadi calon Presiden itu dari Tiongkok, negara lain saya belum dengar," Johny menandaskan.