Liputan6.com, Tangerang Selatan - Terbakarnya Kapal Zahro Expres menelan puluhan korban jiwa dan luka-luka. Bahkan, ada satu keluarga asal Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi korban.
Liputan6.com menyambangi rumah keluarga tersebut di Puri Pamulang Blok F, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, pada Selasa 3 Januari 2017. Namun rumah berkelir hijau tersebut terlihat sepi.
Seorang pria yang mengaku kerabat dari Depok mendatangi rumah itu, untuk mengambil keperluan penyelidikan. Sebab hingga kini, kepala keluarga bernama Muhammad Nurdin serta dua anaknya, Syifa dan Najwa yang masing-masing berumur 16 dan 11 tahun itu belum teridentifikasi.
Advertisement
Sedangkan sang istri yang bernama Sari beserta anak bungsunya, Rifa Rizkiawan, lolos dari maut dalam kebakaran Zahro Expres pada Minggu pagi, 1 Januari 2017 itu.
Seorang tetangga bernama Agus mengatakan, Nurdin dan keluarganya pergi merayakan Tahun Baru di rumah saudaranya, Pluit, Jakarta Utara, sejak Jumat sore, 30 Desember 2016.
"Tahun baruan dulu di Pluit, baru berangkat ke pulau buat liburan," kata pria 45 tahun itu kepada Liputan6.com, Selasa (3/1/2017).
Namun, kisah liburan satu keluarga itu berujung duka. Pada Minggu sore atau setelah insiden Zahro Ekspres, keluarga Nurdin bergantian mendatangi rumah tersebut.
"Mereka ngakunya mengambil dokumen, seperti Kartu Keluarga (KK) dan kebutuhan antemortem," kata Agus.
Pagi tadi, keluarga Nurdin juga kembali mendatangi rumah tersebut untuk mengambil kunci serep mobil yang diparkir di Pelabuhan Muara Angke.
Para tetangga berharap Nurdin bersama keluarganya selamat. Bahkan, para tetangga mengadakan pengajian agar keluarga Nurdin mendapat yang terbaik.
KM Zahro Expres tujuan Pulau Tidung tiba-tiba terbakar setelah berlabuh sekitar satu mil dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, pada Minggu 1 Januari 2017, sekitar pukul 08.30 WIB.
Akibat kebakaran tersebut, 23 penumpang dinyatakan meninggal, 17 luka-luka, 17 hilang, dan lebih dari 200 lainnya selamat. Sedangkan nahkoda dan anak buah kapal atau ABK Zahro Expres diduga menyelematkan diri saat insiden terjadi.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Namun penyelidikan sementara, ada dugaan kelalaian dalam insiden maut Zahro Expres.