Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) menggambarkan pola pengeluaran/konsumsi penduduk Indonesia melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2016. Komposisi pengeluaran penduduk suatu daerah bisa menggambarkan tingkat kesejahteraan daerah tersebut. BPS mengelompokkan pengeluaran untuk jenis bahan makanan dan bukan makanan.
Baca Juga
Advertisement
Survei dilakukan pada 300 ribu rumah tangga yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Indonesia. Secara keseluruhan rata-rata pengeluaran untuk bukan makanan lebih besar dibandingkan untuk makanan. Jika dilihat dari daerah tempat tinggal, penduduk perkotaan dan perdesaan memiliki karakteristik yang berbeda.
BPS mengelompokkan pengeluaran dengan mengurutkan rata-rata terkecil hingga terbesar. Pengeluaran dibagi menjadi 5 kelompok, semakin tinggi kelompok pengeluaran, maka semakin sejahtera.
Hasil Susenas ini menyebutkan, semakin sejahtera suatu daerah, maka semakin sedikit pengeluaran yang digunakan untuk makanan. Bahkan pada kelompok paling sejahtera memiliki persentase pengeluaran makanan jauh lebih kecil dari bukan makanan.
Hal tersebut, menurut BPS, diduga karena adanya kesenjangan distribusi pendapatan/pengeluaran antara penduduk di kelompok tersebut dengan kelompok lainnya.
Hasil lain yang didapat dari survei ini, yaitu pengeluaran penduduk Indonesia untuk rokok yang sebanding dengan pengeluaran untuk sayuran, telur, dan susu.