Jubir Presiden: Urusan Antasari Tak Ada Kaitannya dengan Jokowi

SBY pun menanggapi tudingan Antasari tersebut melalui akun Twitter resmi miliknya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Feb 2017, 05:37 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2017, 05:37 WIB
Antasari Azhar
Antasari Azhar

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY bereaksi atas pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. SBY menuding keputusan grasi yang diberikan kepada Antasari oleh Presiden Joko Widodo berbau politis.

Juru bicara Presiden Johan Budi mengatakan, segala pernyataan yang dilontarkan Antasari Azhar tidak ada hubungannya dengan pemerintah. Ucapan Antasari merupakan urusan pribadi.

"Yang pertama adalah urusan pribadi Pak Antasari sendiri," ujar Johan Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Johan menegaskan, segala ucapan dan perbuatan yang dilakukan Antasari Azhar itu merupakan urusan pribadi. Jadi tidak perlu dikaitkan dengan Presiden Jokowi.

"Itu adalah urusan pribadi Pak Antasari sendiri. Jangan dikait-kaitkan dengan Presiden," tegas dia.

SBY pun menanggapi tudingan Antasari tersebut melalui akun Twitter resmi miliknya. SBY mengatakan sudah memperkirakan hal ini akan terjadi.

"Yg saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kpd Antasari punya motif politik & ada misi utk serang & diskreditkan saya (SBY) *SBY*," cuit SBY dalam akun twitter nya @SBYudhoyono, Selasa (14/2/2017).

"Satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta (saya duga direncanakan), Antasari lancarkan fitnah & tuduhan keji terhadap saya *SBY*."

Sebelumnya, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menuding Presiden ke-6 RI SBY mengkriminalisasinya dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Ia pun meminta agar SBY mengatakan yang sebenarnya ke publik mengenai apa yang ia lakukan terhadapnya.

"Saya diajari kejujuran oleh orang tua saya. Untuk itulah saya mohon, kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono jujur, beliau tahu perkara ini," ujar Antasari Azhar di kantor Bareskrim, Gedung KKP, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya