Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini Presiden Jokowi mengundang para seniman musik datang ke Istana Negara untuk memperingati Hari Musik Nasional yang jatuh di setiap tanggal 9 Maret. Makna yang didapat adalah betapa pentingnya musik bisa menyatukan keberagaman bangsa ini menjadi satu harmoni untuk kedamaian negeri.
Hal ini pula yang menjadi komitmen President University dalam mengharmonikan keberagaman yang tersirat dari latar belakang para mahasiswanya. Bahkan komitmen ini juga tercetus dari pendirian President University Students Orchestra pada tanggal 20 Februari 2017 lalu.
Keberadaan President University Students Orchestra tidak terlepas dari seorang Agus Canny, Vice Rector III Bidang Kemahasiswaan. Sosok yang juga ikut membidangi kelahiran President University ini terinspirasi dari putrinya yang seorang pemain biola klasik. Sang putri sudah pegang alat musik gesek ini sejak TK hingga akhirnya menjadi anggota ITB Student Orchestra. Bahkan pernah tampil di TU Delf di negeri kincir angin Belanda.
Advertisement
Dari situlah, Agus Canny yang direstui penuh oleh S.D. Darmono, founder of President University, Dr Jony Oktavian Haryanto Rector of President University dan Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA, Chairman of President University Foundation, mengimplementasikan gagasannya untuk melahirkan sebuah group musik orchestra.
Pembentukan President University Student Orchestra juga bagian dari misi President University dalam pengembangan seni musik, seperti yang disampaikan Hary Wisnu Yuniarta sang Konduktor President University Student Orchestra adalah Direktur World Heritage Music Academy di Jakarta.
Hary Wisnu adalah musisi saxophone, flute, clarinet, oboe, Englishhorn danpiccolo sebagai pemegang World Record Holders Republic, antara lain bidang [1] The Longest Marathon Playing Saxophone 12 hours, [2] The Longest Saxophone's Breathless 90 minutes; [3] The Longest Marathon Playing Saxophone 24 hours; [4] The Playing Flute of 200 Disney's Songs; [5] The Playing nonstop 300 Jazz Songs, [6] Played 13 Woodwind Instruments, aktif sebagai anggota group the Professor Band antara lain bersama Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA.
Hary Wisnu menyampaikan, bahwa anggota dari orchestra adalah para mahasiswa President University, berasal dari berbagai jurusan dan angkatan. Mereka ada yang sudah mempunyai basic music, tetapi ada sebagian yang bisa main musik karena belajar otodidak.
“Mereka adalah Gustav Arkady Kadarusman (Clarinet), Grace Selina (Keyboard), James Adam L (Guitar), Jessica Meilina (Violin), Ricky Chritofer (Violin), Santica Kusno (Violin), Edwina A Setiawan (Violin), Jennifer Anton (Violin), Debora Mely Marcia Hutajulu (Violin), EykalPrimsa Ginting (Violin), Fifi Theresiani (Violin), Daniel Angga (Violin), Kristoforus Kurniawan ( Keyboard), Lady Grace (Keyboard), Jerico Panjaitan (Keyboard), Angelina Rismawati Hanjaya (Keyboard), JudeandraTondas (Violin Principal), Yousua Febriyano (Violin), Fiona Aneirine Thomas (Violin) dan Santi (Violin),” ungkap ayah 2 anak kelahiran Yogyakarta 15 Juni 1963.
Di bawah pimpinan Hary Wisnu Yuniarta, President University Students Orchestra diyakini akan menjadi salah satu university orchestra yang diperhitungkan. Selain segudang prestasi di bidang musik, pemegang gelar “Master Music” di Music ducation College/affiliation Missouri USA, sebagai lulusan terbaik ini juga sering tampil di berbagai event musik skala nasional dan internasional sejak tahun 2005. Hary pernah perform di JakJazz Festival, OlympicsJazz di Jerman, Korea dan Austria, Java Jass Festival dan masik banyak lagi.
Dunia orchestra bukan sesuatu yang baru buat Hary, sejak tahun 1986 sudah bergabung di berbagai group musik orchestra, antara lain: Orchestra Symphony ISI, Jakarta Symphony Orchestra, Nusantara Chamber Orchestra, Purwacaraka Big Band, Elfa Seciora Big Band, Twilight Symphony Orchestra, Erwin Gutawa Big Band, Dian Indonesia Big Band Britama, Astrid Lea Big Band, dan saat ini sebagai konduktor di Founder Arol Chamber Orchestra.
Kepandaiannya bermain musik juga tidak terlepas dari peran kedua orang tuanya yang selalu mendukung Hary bermain musik sejak usia 17 tahun. Apalagi lingkungan tempat Hary dilahirkan dan dibesarkan yaitu Kampung Musikanan, Mangunegaran, Panembahan Kraton, adalah penyumbang abdi dalem musik Kraton.
“Semoga kelahiran President University Orchestra akan memberikan suasana yang berbeda di lingkungan kampus President University, dan juga memberikan warna dalam perkembangan dunia musik orchestra di tanah air dan manca negara,” harap Hary yang pernah meraih medali emas di Choir Competition Busan.
Powered By:
Jababeka