Imparsial Nilai Pengadaan di Sektor Pertahanan Rawan Korupsi

Al Araf berharap KPK, dapat membongkar dan menindaklanjuti kasus-kasus korupsi alutista di sektor pertahanan dan militer.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 05 Apr 2017, 06:39 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2017, 06:39 WIB
Ilustrasi Kasus Korupsi
Ilustrasi Kasus Korupsi

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Imparsial Al Araf menuturkan potensi dugaan korupsi di sektor pertahanan, khususnya tentang pengadaan alutista sangat rentan korupsi alias menjadi lahan penyimpangan.

"Potensi dugaan korupsi di sektor alutista terjadi mulai dari proses pembelian hingga maintenance (perawatan)," kata Al Araf dalam Media Briefing 'Membongkar Kasus Alutista' di Kantor Imparsial, Jakarta Selatan, Selasa, 4 April 2017.

Hal ini berkaca dari tertangkapnya Direktur Utama PT PAL Firmansyah Arifin oleh KPK atas dugaan korupsi penjualan kapal Strategic Sealift Vessel (SSV).

Pola korupsi di sektor alutista, menurutnya, diduga terjadi dalam beberapa bentuk. Seperti, penggelembungan harga pembelian (mark up), pembelian alutista yang di bawah spesifikasi atau ketentuan yang ditetapkan dan pemangkasan biaya perawatan.

"Korupsi di sektor pertahanan disebabkan oleh lemahnya kapasitas internal dalam proses pengadaam alutista dan transparansi dan akuntabilitas proses pengadaan yang lemah," papar Al Araf.

Al Araf juga berharap agar ke depannya KPK, dapat membongkar dan menindaklanjuti kasus-kasus korupsi alutista di sektor pertahanan dan militer.

"Kami berharap agar KPK tidak berhenti pada PT PAL saja. KPK juga harus membongkar dugaan kasus korupsi pembelian Sukhoi, pembelian rudal MLRS, dan lainnya," kata dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya