Virus Ransomware WannaCry Muncul, Pemerintah Bentuk Basinas

Wiranto menjelaskan, sebenarnya kegiatan siber telah dilakukan parsial, namun yang memproteksi dan mengayomi secara nasional belum ada.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Mei 2017, 14:02 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2017, 14:02 WIB
Ransonware Wannacry
Ilustrasi virus komputer berbahaya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menuturkan, untuk mengantisipasi serangan virus seperti Ransomware WannaCry, pemerintah akan membentuk Badan Siber Nasional (Basinas).

Wiranto mengatakan, Basinas akan memproteksi seluruh kegiatan-kegiatan siber di Indonesia dan memilah hal-hal yang menjangkiti siber, antara yang berbahaya dan bermanfaat.

"(Basinas) akan memilah mana yang kira-kira perlu dihapuskan, mana yang dilarang. Itu semua kan kegiatan siber nasional," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin 15 Mei 2017.

Wiranto menjelaskan, sebenarnya kegiatan siber ini telah dilakukan secara parsial, namun yang memproteksi dan mengayomi secara nasional belum ada. Sebab, perlu ada payung atau wadah untuk masalah tersebut.

"Misalnya, cyber defense itu sudah ada di Kementerian Pertahanan, cyber security ada di Kepolisian, cyber intelligen ada di BIN (Badan Intelijen Negara), kalau cyber war ada di Mabes TNI. Itu semuanya sudah ada," dia memaparkan.

Namun, Wiranto mengimbau agar masyarakat tetap bersabar menunggu pembentukan lembaga itu. Sebab, untuk membentuk Basinas sangat rumit dan banyak persyaratan.

"Proses itu kan banyak hal yang perlu dipersiapkan, apakah perkantorannya, personelnya, prosedurnya, cakupan tugasnya, tidak segampang membentuk organisasi-organisasi ormas," Wiranto menandaskan.

Kemunculan virus Ransomware WannaCry di dunia maya meresahkan berbagai negara, termasuk Indonesia, lantaran menyerang sistem keamanan komputer. Virus ini umumnya menyerang rumah sakit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya