Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengingatkan kepada para jajaran Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK untuk selalu mengantisipasi ancaman-ancaman dari virus Ransomway WannaCry.
"Saya sudah sampaikan kepada para Menteri di grup Whatsapp, untuk sampaikan kepada bawahannya masing-masing. Secara pribadi saya juga komunikasi dengan menteri," ujar Rudiantara di Kantor Kemenko Polhukam di Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).
Rudiantara mengaku telah menyampaikan kepada menteri yang menangani bidang transportasi, yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Advertisement
"Jadi Pak Budi meskipun sedang di Tiongkok, saya komunikasi langsung. Juga dengan Pak Jonan juga sama Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (Ignasius Jonan), serta Otortitas Jasa Keuangan (OJK) karena jasa keuangan," papar dia.
Virus Ransomware WannaCry menyerang 16 rumah sakit di Inggris dan telah meneror sekitar 99 negara dalam waktu singkat. Serangan ini masih ada kemungkinan akan menyebar lebih luas.
Menurut ID-SIRTII, virus Ransomware WannaCry mengincar PC berbasis Windows yang memiliki kelemahan atau celah terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer.
Menurut pantauan tim Kemenkominfo, sejak 13-14 Mei 2017, negara yang terkena dampak paling besar dari Ransomware WannaCry adalah Inggris. Untuk mengantisipasi serangan WannaCry, Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) merilis tips pencegahan infeksi ransomware Wannacry.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Putuskan koneksi jaringan internet dengan mencabut kabel LAN dan atau matikan koneksi WiFi.
2. Matikan Macros dan SMB Service, lalu aktifkan Firewall Block Port 139, 445, 3389.
3. Download Tools dan Security Patch secara manual dari komputer lain, simpan di USB flashdrive.
4. Install Tools dan Security Patch yang sudah diunduh ke komputer target (korban).
5. Jalankan full scan menggunakan antivirus dengan fitur Total Security yang update.
6. Lakukan backup data penting ke media penyimpanan lain yang aman dan bersih (tidak terinfeksi).
7. Apabila ada kesulitan dan membutuhkan bantuan dan langkah teknis detail, silakan hubungi nomor telepon 021 31925551, 021 31935556 (nomor ID-SIRTII).