Musibah Giant Bow dalam Latihan TNI di Natuna

Sebuah insiden terjadi saat Prajurit TNI Angkatan Darat menggelar latihan di Natuna.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Mei 2017, 08:56 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2017, 08:56 WIB
20151005-Atraksi-Alutsista-dan-Prajurit-TNI
Ilustrasi Latihan TNI. (Liputan6.com/Faisal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah insiden terjadi saat Prajurit TNI Angkatan Darat latihan di Natuna, Kepulauan Riau. Musibah dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) tersebut menyebabkan empat meninggal dunia dan delapan orang luka-luka.

Kadispen TNI AD Brigjen TNI Denny Tuejeh mengatakan, insiden yang terjadi pukul 11.21 WIB, Rabu 17 Mei 2017 itu, diakibatkan terganggunya salah satu pucuk meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/K.

"Salah satu pucuk Meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/K yang sedang melakukan penembakan, mengalami gangguan pada peralatan pembatas elevasi. Sehingga tidak dapat dikendalikan," kata Denny dalam keterangannya, Rabu 17 Mei 2017.

Karena hal itulah, lanjut dia, mengakibatkan 12 anggota TNI AD, terkena tembakan.

"Mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan delapan prajurit lainnya mengalami luka-luka karena terkena tembakan," jelas Denny.

Saat ini, lanjut dia, membawa seluruh korban ke rumah sakit terdekat.

Empat anggota TNI yang meninggal yakni, Kapten Arh Heru Bayu, Praka Edy, Pratu Marwan, dan Pratu Ibnu. Sedangkan prajurit yang terluka yaitu Serda Alfredo Siahaan, Sertu Blego, Prada Wahyu Danar, Pratu Bayu Agung. Kemudian Pratu Ridai, Partu Didik, Praka Edi Sugianto, dan Pelda Dawid.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya