Punya 3 Istri, Bomber Kampung Melayu Bergegas Mengaku Mau Pulang

Pelaku bom Kampung Melayu itu kerap bolak-balik di dua rumah kontrakan yang ditinggali ketiga istrinya.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 27 Mei 2017, 20:29 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2017, 20:29 WIB
Bom Kampung Melayu
Adik ipar bomber Kampung Melayu di Garut, diamankan Densus 88 Antiteror, Jumat (26/5/2017). (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Salah satu pelaku bom Kampung Melayu diketahui memiliki istri tiga. Bomber tersebut yakni Ahmad Sukri.

Sebelum meledakkan diri pada Rabu, 24 Mei 2017 di toilet Terminal Kampung Melayu, Sukri tinggal bersama ketiga istri dan anak-anaknya di Kampung Cempaka Kelurahan Lebak Jaya, Kecamatan Karangpawitan Garut, Jawa Barat.

Sukri dan istri pertamanya bernama Hilda Herawati dikaruniai dua anak. Hilda dan anak-anaknya tinggal di satu kontrakan. Sementara, dua istrinya yang lain bernama Neni Nuraini dan Enok Erniawati tinggal di satu kontrakan lagi yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan kontrakan Hilda. 

Sebelum Sukri meledakkan diri di Terminal Kampung Melayu, Enok telah meninggalkan tempat tinggalnya, bulan lalu.

Sementara Neni baru meninggalkan tempat tinggalnya yang bercat kuning sepekan terakhir.

"Kalau Teh Neni mah ada sekitar enam hari lalu, berangkatnya itu sama Pak Ahmad (Ahmad Syukri)," ujar seorang warga Kampung Cempaka Garut, Asep (54).

Asep menuturkan, Ahmad yang sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit pakaian itu kerap bolak-balik di dua rumah kontrakan miliknya. Bahkan, sebelum kejadian bom Rabu lalu, Asep mengaku sempat berbicara dengan Ahmad.

"Waktu itu Pak Ahmad sama Teh Neni bergegas membawa barang-barangnya, saya sempat tanya, mau ke mana Pak? Dia jawab mau pulang dulu. Kebetulan Teh Neni mau munggahan di rumah ibunya," kata Asep menirukan ucapan Ahmad.

Ahmad Sukri tewas di tempat saat meledakkan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu, 24 Mei 2017, malam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya