Ketua MPR Setuju Program 8 Jam Sehari, Tapi...

Menurut Zulkifli, bagi sekolah yang sudah siap, bisa langsung menerapkan program belajar delapan jam sehari.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 17 Jun 2017, 07:01 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2017, 07:01 WIB
Full Day School
Ketua MPR Zulkifli Hasan

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan setuju dengan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang akan menerapkan program full day school atau belajar delapan jam sehari bagi pelajar.

"Kalau saya setuju," ujar Zulkifli di Lampung, Jumat (16/6/2017).

Meski setuju, Zulkifli mengatakan, program ini harus dilakukan secara bertahap. "Pelaksaannya disesuaikan dengan daerah masing-masing, bertahap," ucap dia.

Menurut Ketua Umum PAN ini, bagi sekolah-sekolah yang memang sudah siap menerapkan aturan belajar delapan jam sehari, bisa langsung menerapkan. Tapi di desa-desa atau pelosok kemungkinan akan mengalami kendala.

"Bagi yang sudah siap seperti kota, saya kira bagus. Tentu pelaksanaannya bertahap. Mungkin kalau yang desa itu ada kendala teknis, tapi secara umum sekolah delapan jam itu bagus. Sekolah-sekolah internasional juga begitu, sehingga Sabtu-Minggu mereka bisa kegiatan-kegiatan lain yang produktif," kata dia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadji Effendy akan menerapkan program belajar delapan jam sehari, bagi semua jenjang sekolah, SD hingga SMA. Program belajar delapan jam sehari baik untuk penguatan karakter tiap pelajar.

"Ini menjadi konsep umum program penguatan karakter. Secara umum ini penunjang ekstrakurikuler, memanfaatkan yang di dalam dan di luar sekolah," kata Muhadjir.

Muhadjir menyebutkan program delapan jam sehari jangan disamakan dengan istilah full day school yang biasa diterapkan di sekolah swasta. Sebab, program yang akan diterapkan pada ajaran baru ini dilakukan bertahap.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya