Liputan6.com, Jakarta: Janda mendiang Amir Biki, korban peristiwa Tanjungpriok Dewi Wardah, Jumat (13/10) siang, mendatangi Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat. Ia meminta jaminan perlindungan keamanan atas teror yang diterimanya.
Menurut Dewi, teror tersebut dilakukan melalui telepon dalam beberapa pekan terakhir ini. Ia menduga aksi teror itu berkaitan erat dengan kasus penggelapan dana Yayasan 12 September 1984 sebesar Rp 78 juta. Bahkan, perempuan berkerudung itu menduga, aksi tersebut dilakukan oleh sejumlah pengurus yayasan yang dicurigai terlibat. Karena itu, ia berharap pihak kepolisian segera memberi perlindungan keamanan bagi dirinya selaku ketua yayasan.
Dewi juga tak membantah kemungkinan adanya upaya orang-orang tertentu yang ingin menggagalkan penuntasan kasus yang menimpa anggota keluarga korban Tanjungpriok. Sayangnya, Dewi tidak merinci lebih lanjut upaya tersebut.(AWD/Donny Kurniawan dan Eko Purwanto)
Menurut Dewi, teror tersebut dilakukan melalui telepon dalam beberapa pekan terakhir ini. Ia menduga aksi teror itu berkaitan erat dengan kasus penggelapan dana Yayasan 12 September 1984 sebesar Rp 78 juta. Bahkan, perempuan berkerudung itu menduga, aksi tersebut dilakukan oleh sejumlah pengurus yayasan yang dicurigai terlibat. Karena itu, ia berharap pihak kepolisian segera memberi perlindungan keamanan bagi dirinya selaku ketua yayasan.
Dewi juga tak membantah kemungkinan adanya upaya orang-orang tertentu yang ingin menggagalkan penuntasan kasus yang menimpa anggota keluarga korban Tanjungpriok. Sayangnya, Dewi tidak merinci lebih lanjut upaya tersebut.(AWD/Donny Kurniawan dan Eko Purwanto)