Jokowi: Tak Boleh di Antara Kita Punya Agenda Politik Tersembunyi

Presiden Jokowi menulis, Islam radikal bukan Islam bangsa Indonesia. Islam Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara lain.

oleh Sunariyah diperbarui 14 Jul 2017, 15:26 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2017, 15:26 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Facebook Presiden Joko Widodo)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat untuk tidak lagi memiliki agenda politik untuk meruntuhkan Negara Kesatuan RI yang berbhineka.

Hal ini disampaikan Jokowi melalui akun resmi Facebooknya, Presiden Joko Widodo.

"Tidak boleh lagi di antara kita ada yang mempunyai agenda lain, ada yang memiliki agenda politik yang tersembunyi maupun yang terang-terangan untuk meruntuhkan NKRI yang berbinneka tunggal ika," tulis Jokowi Jumat (14/7/2017) siang.

Dia melanjutkan, "Tidak boleh lagi di antara kita, ada yang memiliki agenda mengganti Negara kita dengan sistem pemerintahan dan kenegaraan yang bertentangan dengan Pancasila."

Pernyataan tersebut disertai foto Presiden Jokowi bersama para ulama. Foto tersebut disertai tulisan "Pancasila dengan Islam, bukan untuk dipertentangkan, bukan pula untuk dipisahkan."

Sementara di akun Twitternya, @jokowi, Presiden Joko Widodo menulis, "Islam radikal bukan Islam bangsa Indonesia. Islam Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara lain-Jkw."

Tidak diketahui alasan Presiden Jokowi membuat status di 2 akun medsosnya itu. Namun, akhir-akhir ini Presiden gencar bertemu ulama dan tokoh agama lain untuk menyuarakan pentingnya menjaga dan mengamalkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.


Saksikan video berikut ini:

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya