Kapolri: Saya Tidak Tertarik Terjun ke Politik

Tito merasa berlama-lama jadi Kapolri tidaklah bagus untuk kesehatannya dan ingin pensiun sebelum waktunya atau pensiun dini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 17 Jul 2017, 16:43 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 16:43 WIB
Kapolri Bahas 17 Kasus Telegram Dengan Komisi III DPR
Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai menggelar Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/7). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi III DPR Adies Kadir sempat menanyakan kabar rencana pensiun dini Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Tito mengatakan, kabar itu berawal ketika dirinya diwawancarai oleh pemred dua media nasional saat jelang Hari Bhayangkara lalu. Saat itulah muncul pertanyaan apakah dia akan bertahan hingga pensiun pada 2022 sebagai Kapolri.

"Saya jawab secara jujur, hati kecil saya enggak pengin sampai 2022 karena itu tidak sehat untuk organisasi. (Polri) butuh penyegaran, butuh pemimpin-pemimpin baru, karena jika terlalu lama, kreativitas saya juga menurun," jelas Tito menjawab pertanyaan Adies Kadir di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Dia juga mengatakan, memimpin Polri merupakan pekerjaan yang paling stres di dunia. Sehingga, Tito merasa hal tersebut tidaklah bagus untuk kesehatannya dan ingin pensiun sebelum waktunya atau pensiun dini.

"Kita sangat open demokrasi, sehingga banyak problema keamanan, tidak sehat untuk kesehatan saya. Saya ingin pensiun sebelum waktunya atau istilah sininya pensiun dini," kata Tito.

Memilih Dunia Pendidikan

Lantas, bagaimana setelah pensiun? Tito menegaskan, yang jelas dirinya tidak akan terjun ke dunia politik jika nantinya pensiun dini.

"Apa mungkin mau ke politik? Apalagi ke politik, polisi saja banyak musuhnya, apalagi politisi," tegas Tito.

"Tidak, saya tidak tertarik (terjun ke politik). Itu jawaban saya sekarang hingga nanti insyaallah tetap. Saya ingin lebih dekat dengan keluarga," imbuh Tito.

Jenderal polisi bintang 4 ini mengaku dirinya sangat menghargai pendidikan. Karena itu ia berencana untuk terjun ke dunia pendidikan saat tidak lagi menjadi polisi.

"Saya menghargai pendidikan. Pendidikan menjadi sektor paling favorit di Singapura. Dalam kultur Indonesia, pensiun sebelum umurnya itu aneh, tapi di luar barat sana, pensiun dini itu biasa," ucap Tito.


Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya