Mentan Angkat Bicara soal Pemalsuan Beras Subsidi Jadi Premium

Ditemui usai rapat kabinet, Menteri Pertanian Amran Sulaiman angkat bicara soal kasus beras subsidi jadi beras premium.

oleh Galuh Garmabrata diperbarui 24 Jul 2017, 17:29 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 17:29 WIB

Liputan6SCTV, Jakarta - Pasca-penggerebekan gudang beras milik PT Indo Beras Unggul oleh polisi pada Jumat, 21 Juli 2017 pekan lalu, beras "Maknyuss" masih terus beredar di pasar-pasar tradisional. Yang menarik, terjadi perdebatan terkait bahan baku beras kelas premium pada produk tersebut.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (24/7/2017), menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang dikonfirmasi usai rapat kabinet, Senin siang, semua bahan baku beras "Maknyuss" yang diproduksi petani tidak hanya dari jenis IR 64, tapi juga jenis lain di tingkat petani yang harganya tak lebih dari Rp 7.000 per kilogram, sehingga diduga beras "Maknyuss" hanya berganti merek.

Sebelumnya, Komisaris Utama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Anton Apriyantono, membantah jika anak perusahaannya, PT Indo Beras Unggul, telah mengoplos beras IR 64 dan beras jenis lain yang harganya Rp 7.000 per kilogram. Bahkan Mantan Menteri Pertanian ini menegaskan beras jenis premium yang diproduksi itu sudah sesuai standarisasi SNI.

Jumat pekan lalu, Stgas Pangan membongkar praktik curang PT Indo Beras Unggul di Bekasi, Jawa Barat. Produsen beras ini diduga menipu, yakni menjual beras bersubsidi menjadi beras premium agar mendapat keuntungan besar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya