Muhammadiyah Imbau Pemerintah Prakarsai Solusi untuk Palestina

Dia khawatir jika konflik tidak diatasi secepatnya akan terjadi aksi perlawanan yang ditujukan kepada negara yang dianggap melindungi.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2017, 08:57 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2017, 08:57 WIB
Usai Tragedi Penembakan Polisi, Masjid Al-Aqsa Kembali Dibuka
Petugas polisi perbatasan Israel berjaga-jaga saat umat muslim berdoa di luar komplek Masjid Al- Aqsa, Yerusalem, Minggu (16/7). Ratusan umat muslim mengunjungi tempat suci di Yerusalem setelah Israel membuka kembali tempat tersebut. (AP/Mahmoud Illean)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtiar Effendy mengajak umat beragama, khususnya Islam, untuk menggalang solidaritas politik, kemanusiaan, dan dukungan spiritual bagi perjuangan rakyat Palestina seiring pemblokiran Masjid Al-Aqsa oleh otoritas Israel.

"Sesungguhnya semua agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk membela kaum yang tertindas dan terzalimi," kata Bahtiar dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.

Dia mengatakan, konflik Palestina-Israel bukanlah konflik agama dan antaragama, tetapi lebih merupakan konflik politik meski memiliki nuansa keagamaan yang sangat kuat.

Atas dasar itu, dia mengajak perjuangan setiap masyarakat global dalam konflik itu agar mengedepankan aksi-aksi solidaritas moral, spiritual, kemanusiaan, dan politik dengan menghindari aksi anarkistis.

Di samping itu, Bahtiar mengimbau pemerintah Indonesia untuk mengambil prakarsa dan langkah-langkah diplomatik guna menyelesaikan persoalan Palestina secara komprehensif. Lewat kekuatan Indonesia agar bisa mengangkat kembali alternatif solusi dua negara sebagai bagian dari peta jalan perdamaian Palestina-Israel.

Bagi negara lain seperti Amerika Serikat, Rusia, Turki, Iran dan negara Timur Tengah, kata dia, agar mengambil langkah cepat agar kekerasan di Palestina tidak meluas ke kawasan lainnya.

Dia khawatir apabila konflik tidak diatasi secepatnya, maka akan terjadi aksi perlawanan yang ditujukan kepada negara yang dianggap melindungi dan membela Israel. Bahkan mungkin terjadi aksi terorisme dan kebangkitan radikalisme.

Untuk organisasi multinegara seperti Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Liga Arab, kata dia, untuk segera melakukan sidang khusus membahas langkah penyelesaian kekerasan di Palestina.

Sementara bagi pihak yang bertikai, tutur dia, agar menghentikan segala bentuk konfrontasi dan melakukan gencatan senjata. Apabila telah melakukan pelanggaran dan mengingkari kesepakatan damai, maka PBB diharapkan memberi sanksi kepada otoritas Israel.

"Sangat prihatin dengan kekerasan di Palestina dan belasungkawa terhadap yang wafat dan berdoa semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Muhammadiyah mengutuk keras tindakan kekerasan zionis Israel terhadap warga sipil tak berdosa Palestina," ucap Bahtiar.


Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya