Ramadan 2025, Israel Bakal Terapkan Pembatasan Keamanan di Al Aqsa

Tahun 2025 ini, Ramadan bertepatan dengan gencatan senjata yang rapuh di Gaza, yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran setelah perang yang menghancurkan yang menewaskan puluhan ribu orang di wilayah Palestina.

oleh Tanti Yulianingsih Diperbarui 28 Feb 2025, 17:06 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 17:06 WIB
Anak-anak bermain sepak bola di halaman Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada 11 Februari 2025 (AFP/Jewel Samad)
Anak-anak bermain sepak bola di halaman Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada 11 Februari 2025 (AFP/Jewel Samad)... Selengkapnya

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel mengatakan pada hari Kamis (27/2) bahwa mereka akan menerapkan apa yang disebutnya "pembatasan keamanan" di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadan, yang dimulai selama akhir pekan.

Selama Ramadan, ratusan ribu warga Palestina datang untuk berdoa di Al Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam yang terletak di Yerusalem Timur –- sebuah sektor Kota Suci yang diduduki dan dianeksasi oleh Israel.

Tahun 2025 ini, Ramadan bertepatan dengan gencatan senjata yang rapuh di Gaza, yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran setelah perang yang menghancurkan yang menewaskan puluhan ribu orang di wilayah Palestina.

"Pembatasan yang biasa untuk keselamatan publik akan diberlakukan seperti yang telah dilakukan setiap tahun," kata juru bicara pemerintah Israel, David Mencer dalam sebuah pengarahan daring kepada wartawan seperti dikutip dari AFP, Jumat (28/2/2025).

Tahun 2024 lalu, di tengah perang Gaza, otoritas Israel memberlakukan pembatasan pada pengunjung yang datang ke Al Aqsa, khususnya pada warga Palestina yang datang dari Tepi Barat yang diduduki.

Saat itu, hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia 50 tahun lebih yang diizinkan memasuki kompleks masjid "demi alasan keamanan," sementara ribuan polisi Israel dikerahkan di seluruh Kota Tua Yerusalem.

Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer mengindikasikan bahwa tindakan pencegahan akan dilakukan lagi tahun ini.

"Tentu saja, yang tidak dapat kami lakukan, dan tidak akan ada negara yang menoleransi orang-orang yang berusaha memicu kekerasan dan serangan terhadap orang lain," kata Mencer, tanpa merinci pengerahan polisi tahun ini.

 

Promosi 1

Kompleks Masjid Al Aqsa Jadi Simbol Identitas Nasional Palestina

Masji Al Aqsa (berkubah kuning). (AFP/File)
Masji Al Aqsa (berkubah kuning). (AFP/File)... Selengkapnya

Kompleks Masjid Al Aqsa merupakan simbol identitas nasional Palestina.

Berdasarkan konvensi yang telah lama berlaku, orang Yahudi diizinkan untuk berkunjung tetapi tidak boleh beribadah di kompleks tersebut, yang mereka hormati sebagai lokasi kuil kedua mereka namun dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 M.

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak ultranasionalis Yahudi yang menentang aturan tersebut, termasuk politikus sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang beribadah di sana secara terbuka saat menjabat sebagai menteri keamanan nasional pada tahun 2023 dan 2024.

Pemerintah Israel telah berulang kali mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk menegakkan status quo di kompleks tersebut, tetapi kekhawatiran Palestina tentang masa depannya telah menjadikannya titik pusat kekerasan.

Tahun 2024 lalu, Israel mengizinkan umat Islam untuk beribadah di Al Aqsa dalam jumlah yang sama seperti tahun sebelumnya meskipun perang berkecamuk di Gaza.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya