Israel Serbu Aula di Masjid Al Aqsa, Sita Pengeras Suara Lalu Kabur

Pasukan pendudukan Israel juga mencegah warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki memasuki Yerusalem yang diduduki dan beribadah di Masjid Al Aqsa.

oleh Tanti Yulianingsih Diperbarui 12 Mar 2025, 17:01 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 17:01 WIB
Masjid Al-Aqsa
Masjid Al Aqsa. (AFP/Ahmad Gharabli)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yerusalem - Pasukan pendudukan Israel menyerbu Aula Salat Qibli di Masjid Al Aqsa pada Minggu (9/3) dan menyita pengeras suara. Mereka kemudian mundur dari area tersebut. Demikian menurut sumber lokal yang dikutip oleh Palestinian Media Centre.

Dalam laporan yang juga dimuat Middle East Monitor, dikutip Rabu (12/3/2025), pasukan pendudukan mencegah warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki memasuki Yerusalem yang diduduki dan beribadah di Masjid Al Aqsa. Mereka hanya mengizinkan wanita Palestina berusia di atas 40 tahun dengan kartu identitas Palestina untuk memasuki kota tersebut.

Masjid Al Aqsa menghadapi risiko serius karena penggalian yang sedang berlangsung dan percepatan proyek Yudaisasi. Proposal terbaru, yang disarankan oleh Anggota Knesset Israel Amit Halevi, menyerukan pembagian masjid dan mengambil alih lebih dari 70 persen wilayahnya.

Hal ini terjadi ketika Israel meningkatkan tindakan militernya di pintu masuk dan keluar kota-kota Palestina, bersamaan dengan serangan berkelanjutan terhadap Jenin, Tulkarm dan kamp-kamp pengungsi mereka di Tepi Barat utara sejak Januari.

Sebelumnya, pada hari kedua Ramadan, lebih dari 500 pemukim Israel melakukan tindakan provokatif dengan menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa melalui Gerbang Maroko. Mereka didampingi dan dilindungi oleh pasukan Israel.

Menurut laporan koresponden kantor berita Palestina, WAFA, para pemukim tersebut berkeliling di sekitar masjid dengan cara yang provokatif dan melakukan ritual Yahudi, khususnya di bagian timur kompleks.

Sejak agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat dimulai pada Oktober 2023, pasukan Israel semakin memperketat pengamanan di sekitar gerbang Masjid Al Aqsa dan pintu masuk Kota Tua. Mereka memudahkan akses bagi para pemukim Israel, namun membatasi warga Palestina untuk memasuki area tersebut.

Kunjungan orang Yahudi ke Masjid Al Aqsa diperbolehkan, namun hal ini diatur berdasarkan kesepakatan puluhan tahun antara Yordania – sebagai penjaga situs-situs Islam dan Kristen di Yerusalem – dan Israel, yang dibuat setelah Israel menduduki Yerusalem Timur pada 1967.

Sesuai kesepakatan tersebut, ibadah non-muslim di dalam kompleks masjid dilarang.

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya