Bentuk Cinta Tanah Air Tidak Harus Menjadi Paskibraka?

Paskibraka Nasional 2016 ini menyebut bentuk cinta tanah air tidak selalu harus menjadi pasukan pengibar bendera pusaka sepertinya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Jul 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 06:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Menjadi seorang Paskibraka Nasional adalah sebuah prestasi yang tak dapat dinilai dengan materi. Butuh usaha keras, keyakinan, dan ketekunan untuk mendapatkan kesempatan menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di hadapan Presiden.

Zaman boleh saja terus berganti. Teknologi yang diciptakan untuk seluruh umat manusia pun semakin canggih. Bukan berarti semua "kemewahan" itu lantas membuat para remaja tidak lagi bercita-cita menjadi seorang Paskibraka.

Jumlah remaja yang menginginkan posisi itu sangat banyak. Mereka beranggapan, menjadi seorang Paskibraka adalah bentuk atau cara mereka mencintai tanah air itu.

Amarik FM, Paskibraka Nasional 2016 dari DKI Jakarta berpendapat, banyak bentuk dan cara lain guna mencintai tanah air ini. Salah satunya menjadi anggota Palang Merah Remaja (PMR). Demikian juga dengan Arik, yang ternyata sudah sejak lama menekuni PMR, bahkan dirinya telah menjabat sebagai ketua PMR di sekolahnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya