Diutus Megawati, Sekjen PDIP Temui Hamzah Haz

Hasto mengatakan, Megawati dan Hamzah Haz sangat kompak saat memimpin Indonesia pada 2001-2004 lalu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Agu 2017, 13:38 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2017, 13:38 WIB
Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat mengunjungi kantor Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta, Senin (6/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bertemu mantan Wakil Presiden Hamzah Haz. Pertemuan berlangsung di kediaman Hamzah, Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

Hasto mengatakan, ia datang ke rumah Hamzah karena diutus oleh Ketua Umum PDIP yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

"Hari ini ditugaskan untuk berkunjung ke Bapak Hamzah Haz membangun silaturahmi. Dalam kunjungan ini, saya menyampaikan salam Bu Mega," ujar Hasto, Sabtu (5/8/2017), di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, ucap Hasto, keduanya membicarakan kepemimpinan Mega-Hamzah yang sangat kompak. Keduanya pernah berpasangan menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI pada 2001-2004.

"Meskipun Bu Mega dan Pak Hamzah saat itu 'dikawinpaksakan' oleh MPR, tadi Pak Hamzah menyampaikan kerja sama itu sangat baik, tali sahabat itu sangat baik," jelas Hasto.

Begitu kompaknya mereka, sampai-sampai, kata Hasto, saat mengambil keputusan dalam rapat kabinet, Mega harus menunda dulu keputusannya untuk mendengar terlebih dulu pendapat Hamzah Haz.

"Saat ambil keputusan dalam rapat kabinet, ketika (Mega) mengambil keputusan, Pak Hamzah memegang tangan Ibu saat beliau akan menyampaikan pendapat, maka keputusan pun ditunda sambil mendengarkan pendapat dari Pak Hamzah," papar Hasto.

Menurut Hasto, Mega dan Hamzah sangat kompak meski datang dari partai berbeda, karena prinsip yang dipahami keduanya, bahwa jika ada salah satu di antara pemimpin yang mengangkat alis saja atau batuk saja, maka rakyat ikut batuk.

Karena itu, kata Hasto, sangat perlu membangun soliditas pemimpin-pemimpin nasional

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya