Waketum Gerindra Minta Maaf soal PDIP Disamakan dengan PKI

Wakil Ketua Partai Gerindra mengungkapkan sebagai partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, PDIP bukanlah PKI.

oleh Muhammad AliPutu Merta Surya Putra diperbarui 01 Agu 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 21:00 WIB
Gedung Baru DPP PDIP Senilai Rp. 42,6 Miliar
Penampakan gedung baru DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2015). Gedung senilai Rp.42,6 miliar itu diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan para kadernya terkait pernyataan 'Wajar PDIP disamakan dengan PKI'. Dia mengungkapkan hal itu dalam secarik kertas yang ditandatangani di atas meterai Rp 6.000.

"Bersama ini terkait pemberitaan di beberapa di media massa yang menyebutkan pernyataan saya yang mengatakan, WAJAR SAJA KALAU PDIP SERING DISAMAKAN DENGAN PKI KARENA MENIPU RAKYAT, dengan ini saya mengklarifikasi bahwa saya tidak bermaksud mengatakan bahwa PDIP adalah PKI dan menipu rakyat," demikian surat Arief yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Dia menegaskan, sebagai partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, PDIP bukanlah PKI. Terlebih dalam programnya selalu mengedepankan kemakmuran masyarakat.

"Dan tidak benar PDIP itu adalah PKI serta menipu. Sebab PDIP adalah partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan berlandaskan pancasila dan bekerja serta memperjuangkan rakyat Indonesia untuk kemakmuran bangsa dan negara," ujar dia.

Untuk itu, dirinya pun meminta maaf atas pernyataan tersebut. Ungkapan maaf disampaikan untuk meluruhkan kesalahpahaman itu.

"Karena itu, untuk meluruskan kesalahpahaman, saya Arief Poyuono meminta maaf yang sebesar-besar nya pada Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh jajaran kader PDIP yang merupakan sahabat-sahabat saya atas statement saya tersebut di atas," kata Arief.

Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, pihaknya akan menggugat Arief terkait pernyataan itu. Arief dinilai berlebihan lantaran menuding PDIP disamakan dengan PKI.

"Karena dalam suatu pernyataannya kami menipu rakyat dalam menyampaikan wacana setiap pribadi. Setiap pemimpin itu harus berhati-hati dan sebagai bentuk pengajaran dan kami tengah mengkaji untuk melakukan gugatan," ujar Hasto di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Surat permintaan maaf Wakil Ketua Partai Gerindra ke PDIP. (Istimewa)

Menurut dia, sebagai politisi harus memiliki disiplin dalam berbicara. Dia tidak boleh bertindak dan menyampaikan pernyataan tanpa didukung bukti yang kuat.

"PDI Perjuangan kokoh berdiri karena kami yang mengusulkan dan berjuang bersama para tokoh bangsa yang lain. Dalam sebuah napas perjuangan ini, dari rekam jejaknya kami kokoh berdiri, berpolitik diataskan dasar pancasila. Karena itu yang menuduh sembarangan kami bersikap," ujar Hasto.

Pernyataan PDIP disamakan dengan PKI muncul dari Arief saat menanggapi komentar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal UU Pemilu. Hasto mengkritik Prabowo yang menyebut UU Pemilu sebagai lelucon politik yang menipu rakyat.

"Nah biasanya sifat PKI itu anti-kritik dan melanggar Konstitusi. Makanya wajar sehingga PDIP sering disamakan dengan PKI seperti keluhan Hasto kepada media saat menanggapi pernyataan Prabowo di Cikeas saat bertemu SBY," kata Arief, Senin 31 Juli 2017.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya