Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR, Zulkifli Hasan menyindir kelompok yang merasa punya klaim tunggal penafsiran Pancasila. Pihak-pihak itu menuduh kelompok lain yang berseberangan sebagai tidak Pancasilais.
"Yang bersangkutan harus belajar lagi tentang sejarah Pancasila. Mari kita berlaku bijak, dewasa, dan satria," kata Zulkifli dalam Pidato Ketua MPR Di Sidang tahunan MPR, Rabu (16/8).
Zulkifli menilai dan UUD 1945 bukanlah palugada bagi pihak yang tidak satu pandangan, satu barisan atau satu partai dalam berindonesia. Ia merujuk kisah para pendiri bangsa yang bisa bersahabat hangat meski memiliki perbedaan mencolok.
Ketua Umum PAN itu mencontohkan persahabatan IJ Kasimo (Partai Katolik) dan Mohammad Natsir (Masyumi) yang bersepeda bersama setelah debat sengit di parlemen. Keteladanan para Bapak Bangsa tersebut, kata Zulkifli, sangat penting untuk dibuka lagi di masa kini.
Advertisement
Mereka mencontohkan bahwa perbedaan pendapat dalam bernegara tak membuat hubungan pribadi merenggang dan menjauh.
"Pancasila dan UUD 1945 adalah muara bersama dari beragam mata air. Karena itulah Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka," pungkasnya.
Saksikan Video Menarik di Bawah ini: