Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Megawati Soekarnoputri menilai masih ada masyarakat Indonesia yang tidak setuju dengan Pancasila sebagai ideologi negara.
Â
Megawati tak mempermasalahkan perbedaan pandangan itu. Namun, Presiden ke-5 RI menantang pihak yang berbeda pandangan tersebut berdebat secara objektif.
Â
"Sekarang masih ada orang yang sepertinya tidak setuju Pancasila. Lah monggo, tapi enggak usah maki-maki orang. Datang saja, mari kita debat, objektif," ujar Megawati saat berbicara di acara dialog kebangsaan bertajuk 'Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan' di Auditorium LIPI, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Â
Sejauh ini, kata dia, pihak yang tak sependapat dengan Pancasila hanya berargumentasi secara subjektif. Karena itu, pendapat mereka sulit dipertemukan.Â
Â
"Kan maunya pokoknya, pokoknya. Ya sudah. Berhenti. Tetap tidak bisa dipertemukan perbedaan-perbedaan yang ada. Padahal perbedaan itu milik kita," kata Megawati.
Â
Jika masih bersikap seperti itu, tentu sulit mengelola keberagaman, apalagi meneguhkan keindonesiaan. Megawati sadar, pendapat setiap orang tidak bisa diseragamkan. Namun bagaimana kita bisa saling menghargai perbedaan tersebut.Â
Â
"Karena keberagaman itu bukan masalah bangsa. Ini seluruh pekerjaan kita. Seluruh khalayak sedang berjalan dengan dinamika yang keras di republik ini," ucap Megawati.Â
Â
Saksikan video berikut ini: