Megawati: Pihak yang Tak Setuju Pancasila, Mari Kita Debat

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri melihat masih ada masyarakat Indonesia yang tidak setuju dengan Pancasila sebagai ideologi negara.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 15 Agu 2017, 12:51 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 12:51 WIB
20170815-megawati habibie-jakarta-pancasila
Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Megawati Soekarnoputri (empat dari kiri) dan mantan Presiden RI BJ Habibie. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Megawati Soekarnoputri menilai masih ada masyarakat Indonesia yang tidak setuju dengan Pancasila sebagai ideologi negara.
 
Megawati tak mempermasalahkan perbedaan pandangan itu. Namun, Presiden ke-5 RI menantang pihak yang berbeda pandangan tersebut berdebat secara objektif.
 
"Sekarang masih ada orang yang sepertinya tidak setuju Pancasila. Lah monggo, tapi enggak usah maki-maki orang. Datang saja, mari kita debat, objektif," ujar Megawati saat berbicara di acara dialog kebangsaan bertajuk 'Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan' di Auditorium LIPI, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
 
Sejauh ini, kata dia, pihak yang tak sependapat dengan Pancasila hanya berargumentasi secara subjektif. Karena itu, pendapat mereka sulit dipertemukan. 
 
"Kan maunya pokoknya, pokoknya. Ya sudah. Berhenti. Tetap tidak bisa dipertemukan perbedaan-perbedaan yang ada. Padahal perbedaan itu milik kita," kata Megawati.
 
Jika masih bersikap seperti itu, tentu sulit mengelola keberagaman, apalagi meneguhkan keindonesiaan. Megawati sadar, pendapat setiap orang tidak bisa diseragamkan. Namun bagaimana kita bisa saling menghargai perbedaan tersebut. 
 
"Karena keberagaman itu bukan masalah bangsa. Ini seluruh pekerjaan kita. Seluruh khalayak sedang berjalan dengan dinamika yang keras di republik ini," ucap Megawati. 
 
Saksikan video berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya